BeritaYogya.com – J.P. Morgan Indonesia memprediksi bahwa nilai tukar rupiah akan menguat hingga menyentuh angka Rp16.100 per dolar AS pada akhir tahun 2025. Perkiraan ini disampaikan oleh CEO J.P. Morgan Indonesia, Gioshia Ralie, dalam sebuah acara media di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa penguatan dan stabilitas rupiah sangat dipengaruhi oleh adanya industri dan investasi.
Menurutnya, rendahnya kepemilikan investor asing pada instrumen surat utang Indonesia, yang saat ini hanya sekitar 15 persen, menjadi salah satu faktor melemahnya rupiah. Tingginya suku bunga di Amerika Serikat membuat investor asing kurang tertarik berinvestasi di surat utang Indonesia.
Senada dengan itu, Henry Wibowo, Head of Indonesia Research & Strategy J.P. Morgan Indonesia, menambahkan bahwa pergerakan rupiah juga sangat dipengaruhi oleh tren dolar AS.
Ia menjelaskan bahwa penguatan rupiah hanya bisa terjadi jika ada arus investasi yang masuk, baik dari dalam maupun luar negeri. Ia juga memprediksi bahwa indeks dolar AS akan melemah dalam 12 bulan ke depan, yang akan memberikan ruang bagi penguatan rupiah.
Selain itu, Henry Wibowo juga memperkirakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 7.500 hingga 8.000 hingga akhir tahun ini. Pergerakan IHSG akan ditopang oleh realisasi belanja pemerintah di sisa tahun 2025, serta pemulihan ekonomi domestik.
