Dampak Doomscrolling terhadap Kesehatan Mental

11
Ilustrasi
Ilustrasi

BeritaYogya.com – Dewasa ini, penggunaan media sosial dan internet menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kebiasaan yang mulai banyak terjadi di kalangan pengguna media sosial adalah “doomscrolling” – yaitu kebiasaan terus-menerus menggulirkan berita negatif atau konten yang mengkhawatirkan, meskipun diketahui hal tersebut dapat mempengaruhi perasaan dan kesehatan mental. 

Fenomena ini semakin marak, terutama dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti pandemi atau situasi politik yang penuh gejolak. Meskipun tampaknya tidak berbahaya, kebiasaan ini dapat memiliki dampak yang signifikan bagi kesehatan mental seseorang.

Apa Itu Doomscrolling?

Doomscrolling merujuk pada kebiasaan terus-menerus menggulirkan berita buruk atau konten yang mengandung ketakutan, kecemasan, atau kebingungannya. Contohnya bisa berupa membaca berita tentang bencana alam, pandemi, konflik sosial, atau krisis ekonomi. Banyak orang yang merasa terikat untuk terus mengikuti perkembangan berita tersebut meskipun sudah merasa cemas atau tertekan, sehingga terjebak dalam siklus berita negatif tanpa berhenti.

Dampak Doomscrolling terhadap Kesehatan Mental

Meningkatkan Kecemasan dan Stres

Salah satu dampak utama dari doomscrolling adalah peningkatan kecemasan dan stres. Ketika seseorang terus-menerus terpapar dengan berita negatif, otak cenderung meresponnya dengan menghasilkan hormon stres, seperti kortisol. Hal ini membuat tubuh berada dalam kondisi waspada yang berlebihan, meskipun banyak berita yang dibaca tidak langsung mempengaruhi kehidupan pribadi mereka. Dampak jangka panjangnya adalah meningkatnya risiko gangguan kecemasan dan bahkan depresi.

Perasaan Terbebani atau Kehilangan Kendali

Berita-berita negatif yang terus muncul bisa membuat seseorang merasa terperangkap atau kehilangan kontrol atas situasi. Ketika seseorang merasa tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengubah keadaan atau merespons berita tersebut, perasaan helplessness atau ketidakberdayaan bisa muncul. Ini dapat mengarah pada penurunan kualitas hidup, karena perasaan tidak berdaya bisa menyebabkan rasa putus asa yang mendalam.

Gangguan Tidur

Doomscrolling, yang sering dilakukan sebelum tidur, dapat mengganggu kualitas tidur seseorang. Paparan berita negatif dapat meningkatkan kecemasan dan membuat seseorang merasa terjaga atau terjaga di malam hari. Kondisi ini pada gilirannya dapat menyebabkan tidur yang tidak nyenyak atau insomnia. Tidur yang terganggu mengurangi kapasitas tubuh untuk pulih dan berfungsi dengan baik di siang hari, mempengaruhi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.

Perasaan Negatif dan Pessimisme

Terus-menerus terpapar pada berita buruk dapat mempengaruhi cara seseorang melihat dunia. Masyarakat yang sering terpapar konten negatif cenderung memiliki pandangan hidup yang lebih pesimis, yang berujung pada penurunan motivasi dan semangat hidup. Hal ini bisa mempengaruhi kesejahteraan emosional, serta cara berinteraksi dengan orang lain, karena perasaan negatif yang dibawa.

Penurunan Kesehatan Mental secara Umum

Doomscrolling yang berkelanjutan berpotensi memicu gangguan mental yang lebih serius seperti depresi dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Ketika seseorang merasa terperangkap dalam siklus berita negatif tanpa adanya cara untuk menghindarinya, mereka bisa merasa terisolasi dan kesepian. Kesehatan mental mereka bisa terganggu, karena kurangnya perasaan positif atau dukungan sosial yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan hidup.

Bagaimana Menghindari Dampak Doomscrolling?

Batasi Waktu Mengakses Media Sosial

Salah satu cara untuk menghindari doomscrolling adalah dengan membatasi waktu yang dihabiskan untuk menggulirkan media sosial atau membaca berita online. Tentukan batas waktu tertentu, seperti 15 hingga 20 menit per hari, untuk memeriksa berita. Setelahnya, cobalah untuk beralih ke kegiatan lain yang lebih positif atau yang dapat membantu meredakan stres.

Atur Pengaturan Pemberitahuan

Untuk mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh pemberitahuan terus-menerus, matikan notifikasi atau atur agar hanya menerima pemberitahuan dari sumber yang memang diperlukan atau dari hal-hal yang lebih positif. Ini akan membantu mengurangi gangguan yang menyebabkan Anda terus-menerus membuka ponsel.

Fokus pada Berita Positif atau Konten yang Membangun

Cobalah untuk menyeimbangkan konsumsi berita dengan membaca konten yang lebih positif dan memberikan rasa harapan. Misalnya, membaca artikel tentang pencapaian manusia, perkembangan teknologi, atau kisah inspiratif yang bisa meningkatkan mood Anda. Berita positif dapat membantu melawan dampak negatif dari berita buruk yang Anda temui.

Luangkan Waktu untuk Relaksasi dan Aktivitas Fisik

Mengalihkan perhatian dari dunia maya dan fokus pada aktivitas fisik atau hobi lainnya bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi dampak doomscrolling. Berjalan-jalan, berolahraga, atau bahkan bermeditasi dapat membantu meredakan kecemasan dan memperbaiki suasana hati.

Berbicara dengan Orang Terdekat

Jika Anda merasa kesulitan mengatasi kecemasan atau perasaan negatif akibat doomscrolling, jangan ragu untuk berbicara dengan teman atau keluarga. Berbicara tentang perasaan Anda dapat membantu meredakan tekanan dan memberikan perspektif yang lebih seimbang tentang situasi yang sedang berlangsung.

Kesimpulan

Doomscrolling memang dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental, terutama ketika kebiasaan ini berlangsung tanpa kendali. Meskipun kita perlu tetap mengikuti perkembangan berita, penting untuk menjaga keseimbangan dengan memperhatikan kesehatan mental kita. Dengan mengatur waktu konsumsi media sosial, memilih konten dengan bijak, dan melibatkan diri dalam aktivitas positif, kita dapat mengurangi dampak buruk dari doomscrolling dan menjaga kesejahteraan mental.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini