Pemkot Yogyakarta dan Baznas Perbaiki Rumah Tidak Layak Huni melalui Gotong Royong

2
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyerahkan genteng kepada ketua panitia pelaksana perbaikan RTLH milik Suryanto di Prenggan (Foto: Pemkot Yogyakarta)
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyerahkan genteng kepada ketua panitia pelaksana perbaikan RTLH milik Suryanto di Prenggan (Foto: Pemkot Yogyakarta)

BeritaYogya.com – Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menggerakkan program bedah rumah untuk memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Salah satu penerima manfaat adalah Suryanto, warga Kampung Karang RT 22 RW 05 Prenggan, Kotagede, yang rumahnya akan direnovasi melalui gotong royong warga setempat. Program ini merupakan upaya Pemkot Yogyakarta untuk menyediakan hunian yang layak sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, secara simbolis menyerahkan bantuan bedah rumah melalui tokoh masyarakat yang ditunjuk sebagai ketua panitia renovasi. Dana perbaikan berasal dari Baznas sebesar Rp20 juta dan swadaya masyarakat sekitar Rp3,5 juta. Hasto turut berkontribusi dengan memberikan 20 sak semen.

 “Ini murni swadaya, dari zakat, infak, sedekah, serta dana CSR perusahaan. Dengan gotong royong, kita bisa langsung bergerak tanpa birokrasi rumit,” jelas Hasto usai penyerahan bantuan di Prenggan, Minggu (1/6/2025).

Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kelayakan hunian di Yogyakarta sebagai kota wisata. Saat ini, masih terdapat sekitar 1.600 RTLH di wilayahnya. Dalam 100 hari kerjanya, Hasto menyebut sekitar 40 rumah telah diperbaiki melalui kolaborasi berbagai pihak. “Target saya, dalam lima tahun, program ini akan dipercepat. Minimal tiga rumah per kecamatan bisa direnovasi secara simultan,” tegasnya.

Hasto juga mengajak perusahaan dan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi, baik melalui dana maupun bantuan material. Ia meminta Mantri Pamong Praja dan Lurah Prenggan untuk memimpin proses renovasi. 

“Hari ini bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, kita wujudkan nilai gotong royong dalam aksi nyata,” tambahnya.

Suryanto, pemilik rumah yang diperbaiki, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan tersebut. Rumahnya rusak akibat gempa tahun 2006 dan hanya ditambal sementara dengan bambu. Karena kondisinya membahayakan, ia terpaksa tinggal di tempat majikannya di Alun-Alun Selatan. 

“Saya sangat berterima kasih. Nanti rumah ini bisa layak huni lagi,” ujarnya. Selain bantuan renovasi, Suryanto juga menerima paket sembako dari Baznas sebagai bentuk dukungan lebih lanjut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini