Jejak Kolonial di Kota Tua Semarang: Walk Tour Seru Sambil Kulineran Khas Jawa Tengah

2
Kota Tua Semarang - Foto: Istimewa
Kota Tua Semarang - Foto: Istimewa

BeritaYogya.com – Menyusuri Kota Tua Semarang bagai menjelajah mesin waktu ke era kolonial Belanda. Mulailah petualangan di Taman Srigunting, di depan Gereja Blenduk ikonik dengan kubah tembaganya. Masuklah ke dalam untuk mendengar denting orgel kuno sembari mengagumi kaca patri berusia seabad. Seberangi jalan ke Gedung Marabunta, arsitektur Art Deco dengan patung semut raksasa di puncaknya, yang dulunya adalah markas perusahaan asuransi.

Jangan lewatkan Lawang Sewu, legenda hidup kota ini. Jelajahi koridor gedung berlubang angin yang sejuk, naiki tangga kayu berderit menuju menara pengawas, dan rasakan nuansa misterius ruang bawah tanah yang dulu jadi penjara. Untuk pemandangan berbeda, singgah di Klenteng Sam Poo Kong yang megah, bukti akulturasi Tionghoa-Jawa, lalu lanjutkan ke Pasar Johar yang baru direvitalisasi, contoh arsitektur modernis tahun 1930-an.

Walk tour tak lengkap tanpa kuliner! Saat kaki lelah, beristirahatlah di Toko Oen (berdiri sejak 1936) untuk es krim klasik rasa pandan dan spekkoek hangat. Jelang sore, cicipi lumpia goreng khas Gang Lombok yang renyah berisi rebung dan udang, atau nasi ayam di Kedai Makan Cak Man yang legendaris. Akhiri di Warung Kopi Semawis dengan kopi joss (dicelup arang menyala) dan wingko babat hangat, sambil menikmati kerlap-kerlip lampu gedung tua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini