BeritaYogya.com – Pemerintah Indonesia secara resmi menghapus kebijakan kuota impor sapi hidup berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan langkah ini bertujuan menjamin ketersediaan pasokan daging dan susu sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kami membuka impor sapi hidup secara bebas, baik untuk penggemukan, pemotongan, maupun produksi susu,” tegas Zulhas dalam pernyataannya di acara Hari Susu Nusantara 2025 di Jakarta. Kebijakan baru ini berlaku untuk semua jenis sapi dan bertujuan mendukung industri peternakan dalam negeri.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menjelaskan bahwa penghapusan kuota impor dirancang untuk menciptakan sistem distribusi yang lebih adil sekaligus mencegah praktik monopoli. “Industri kini bisa langsung mengimpor sesuai kebutuhan tanpa melalui mekanisme kuota tertentu,” ujarnya.
Meski membuka keran impor, pemerintah menegaskan komitmennya untuk tetap melindungi peternak lokal. Sudaryono menekankan bahwa kebijakan ini tidak berarti impor akan dilakukan secara besar-besaran, karena produksi dalam negeri tetap menjadi prioritas utama.
Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Pemerintah menjamin langkah ini tidak akan mengganggu usaha peternakan lokal yang terus didorong untuk meningkatkan produktivitas menuju swasembada pangan.
