BeritaYogya.com – Kuasa hukum Ajaib Sekuritas, Hotman Paris Hutapea, menuding adanya upaya terencana untuk merusak citra perusahaan melalui penyebaran informasi keliru terkait transaksi saham viral senilai Rp1,8 miliar.
Menurut Hotman, oknum tersebut tidak hanya menyebarkan narasi bohong, tetapi juga diduga menawarkan imbalan uang agar kasus ini menjadi viral. Ia menegaskan bahwa ada bukti elektronik yang menunjukkan oknum tersebut melakukan login dan konfirmasi atas transaksi tersebut.
Hotman menduga bahwa kasus ini lebih dari sekadar keluhan nasabah biasa dan kemungkinan merupakan bagian dari persaingan usaha yang didalangi oleh kompetitor. Kasus ini bermula dari unggahan sebuah akun Instagram yang mengaku hanya ingin membeli saham senilai Rp1 juta, namun malah mendapati adanya transaksi sebesar Rp1,8 miliar yang dilakukan melalui fitur margin trading atau pembelian saham dengan dana pinjaman.
Pihak Ajaib Sekuritas menyatakan bahwa seluruh transaksi telah dilakukan sesuai prosedur dari perangkat yang terverifikasi. Sementara itu, sejumlah pengamat pasar modal menyebut insiden ini bisa disebabkan oleh phishing atau kesalahan pengguna dalam memahami fitur. Faktanya, saham BBTN yang dibeli dalam transaksi tersebut sempat naik ke harga yang bisa memberikan keuntungan puluhan juta rupiah, namun investor tidak menjualnya.
Hotman menegaskan bahwa kliennya akan menempuh jalur hukum karena berita bohong ini merugikan industri pasar modal secara keseluruhan. Ia telah memberikan ultimatum kepada penyebar informasi untuk menarik semua unggahannya atau akan segera dilaporkan ke polisi. Kasus ini menyoroti pentingnya literasi digital bagi investor dan kerentanan pasar modal terhadap disinformasi.
