BeritaYogya.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyerukan agar semua pihak mempercayai data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 sebesar 5,12 persen yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Menurutnya, BPS merupakan institusi yang telah berpengalaman puluhan tahun dan kredibel dalam menyajikan data statistik nasional.
Anindya menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah fokus pada upaya bersama untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, bukan memperdebatkan angka yang telah dirilis. Data tersebut, kata dia, harus dihormati dan dijadikan dasar untuk bekerja lebih baik ke depannya.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi keraguan sejumlah ekonom terhadap data BPS, yang dinilai tidak mencerminkan kondisi riil. Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira menyoroti kejanggalan seperti ketidakkonsistenan antara pertumbuhan industri pengolahan sebesar 5,68 persen dengan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang masih berada di bawah ambang batas ekspansi.
Menanggapi keraguan tersebut, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan bahwa pemerintah selalu jujur dalam mengeluarkan data, baik saat ekonomi tumbuh maupun melambat.
Ia mencontohkan, pada kuartal IV-2024, pertumbuhan dilaporkan 5,12 persen, lalu turun menjadi 4,87 persen pada kuartal I-2025, dan kembali naik di kuartal II-2025. Menurutnya, realisasi investasi sebesar Rp 942,9 triliun dan penciptaan lebih dari 1,2 juta lapangan kerja baru menjadi bukti pendukung pertumbuhan ekonomi yang tercatat.
