BeritaYogya.com – Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menjelaskan berbagai manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan konstituen di daerah pemilihannya, yakni Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur, pada Senin (16/6/2025).
Misbakhun menegaskan bahwa program MBG merupakan wujud kehadiran negara dalam membangun generasi masa depan melalui perbaikan gizi sekaligus menjadi terobosan Presiden Prabowo untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Presiden Prabowo telah berkomitmen sejak masa kampanye untuk menghadirkan program Makan Bergizi Gratis. Nantinya, akan ada dapur umum yang dikelola masyarakat dengan pasokan beras, sayur, daging, dan telur. Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi tetapi juga menggerakkan ekonomi di tingkat akar rumput,” ujar Misbakhun dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Ia juga menyoroti persoalan serius di Indonesia, di mana banyak anak berangkat ke sekolah tanpa sarapan. “Anak-anak usia sekolah, yang akan menjadi generasi penerus bangsa, rentan mengalami malnutrisi jika tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup,” tegasnya.
Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
Di Probolinggo, Misbakhun turut membahas pentingnya kedaulatan pangan dan energi. Ia menilai peran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sangat vital dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.
“Pak Bahlil, yang dipercaya Presiden Prabowo sebagai Menteri ESDM, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas energi dan mengelola sumber daya alam Indonesia secara optimal,” katanya.
Dorongan untuk Koperasi Nelayan Merah Putih
Sementara itu, saat berkunjung ke Ngemplakrejo, Misbakhun mendorong nelayan setempat untuk mendukung Koperasi Desa Merah Putih, salah satu program unggulan Presiden Prabowo.
“Koperasi Merah Putih adalah gagasan brilian dari Presiden Prabowo untuk memperkuat ekonomi masyarakat kecil. Operasionalnya berbasis inisiatif warga, sementara pemerintah menyediakan pendanaan awal,” jelasnya.
Ia meyakini koperasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan menjadi pembeli langsung hasil tangkapan, sehingga nelayan tidak lagi bergantung pada tengkulak.
“Keberadaan koperasi ini akan memangkas rantai distribusi yang panjang. Hasil tangkapan nelayan bisa sampai ke konsumen dengan harga lebih terjangkau, sementara nelayan tetap mendapat keuntungan layak,” pungkas Misbakhun.
