BeritaYogya.com – Pembatalan acara besar Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2025 dipastikan akan berdampak signifikan pada industri pariwisata, terutama sektor perhotelan dan restoran. Acara puncak perayaan HUT Kota Yogyakarta ini ditiadakan, yang menuai kekecewaan dari berbagai pihak.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, sangat menyayangkan keputusan ini. Menurutnya, pembatalan WJNC akan sangat terasa dampaknya. Ia menjelaskan bahwa acara karnaval budaya tersebut biasanya menyumbang kenaikan tingkat hunian hotel (okupansi) hingga 60-80 persen.
Deddy menambahkan bahwa WJNC juga turut meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Yogyakarta. Ia mengaku terkejut dengan pembatalan acara tahunan yang sudah masuk dalam kalender event nasional ini, dan kini hanya bisa pasrah serta berfokus pada promosi untuk meningkatkan hunian hotel di tengah lesunya daya beli masyarakat.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menjelaskan bahwa pembatalan WJNC ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Dalam Negeri.
Meskipun menyadari bahwa keputusan ini akan memengaruhi sektor pariwisata, ia berharap masyarakat, termasuk pelaku industri, dapat memahami kebijakan tersebut. Hasto menegaskan bahwa keputusan ini diambil dalam rangka efisiensi yang diarahkan oleh pemerintah pusat.
