
BeritaYogya.com – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar penilaian kinerja kabupaten/kota dalam implementasi program konvergensi intervensi penurunan stunting tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Rohan, Bantul, pada Rabu (28/05/2025) ini bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor guna mempercepat penurunan angka stunting di wilayah DIY.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, Sugeng Purwanto, dalam pembukaan acara menegaskan bahwa stunting bukan sekadar masalah fisik, melainkan indikator kegagalan pemenuhan hak dasar anak. “Isu stunting bersifat multidimensional, mencakup gizi, sanitasi, air bersih, dan pola asuh. Karena itu, penanganannya memerlukan pendekatan terpadu,” ujar Sugeng.
Acara yang dihadiri oleh tim penanganan stunting se-DIY ini menjadi bagian dari gerakan nasional percepatan penurunan stunting. Kota Yogyakarta menjadi daerah pertama yang memaparkan capaian dan tantangan program. Sugeng mengungkapkan, prevalensi stunting DIY tahun 2024 mencapai 17,4%, turun 0,6% dari tahun sebelumnya.
Pemda DIY telah mengimplementasikan delapan aksi konvergensi sebagai kerangka kerja strategis penanganan stunting. “Ini bukan hanya soal teknis, tapi juga konsolidasi komitmen dan sumber daya lintas sektor,” tambah Sugeng. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan dunia usaha, akademisi, dan komunitas untuk mengembangkan solusi inovatif berbasis potensi lokal.
“Tanpa kerja sama semua pihak, target penurunan stunting akan sulit tercapai,” pungkas Sugeng, seraya berharap evaluasi kinerja ini dapat memacu inovasi dan efektivitas program di masa mendatang.