BeritaYogya.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) paling diminati di Indonesia. Pada tahun 2025 ini, tercatat lebih dari 89 ribu calon mahasiswa mendaftar di berbagai program studi (prodi) UGM, menjadikannya PTN dengan jumlah pendaftar tertinggi ketiga secara nasional.
UGM membuka tiga jalur seleksi utama, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri, dengan total daya tampung 9.236 mahasiswa baru. Selain itu, terdapat pula jalur International Undergraduate Program (IUP) yang menyediakan kuota 1.039 kursi.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro, mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar SNBP UGM pada 2025 mencapai 32.429 peserta, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 31.289 peserta. Melalui jalur ini, UGM menerima 2.783 mahasiswa atau 30% dari total daya tampung.
“Kuota yang sama juga dialokasikan untuk SNBT, di mana UGM akan menerima 2.812 calon mahasiswa,” jelas Wening pada Rabu (28/5/2025) di Kampus UGM. Sementara itu, Seleksi Mandiri menawarkan kuota terbesar, yaitu 40% dari total penerimaan.
Dalam SNBT 2025, UGM menempati peringkat ketiga PTN dengan pendaftar terbanyak. Fakultas Hukum menjadi prodi paling diminati dengan 3.654 pendaftar, disusul Fakultas Psikologi (3.601 pendaftar) dan Fakultas Kedokteran (3.155 pendaftar). Hal ini menunjukkan pergeseran tren dibanding tahun 2024, ketika Psikologi menjadi prodi terfavorit.
Wening menambahkan, dalam tiga tahun terakhir, UGM konsisten menjadi PTN dengan peminat tertinggi. Antara 2022 hingga 2025, jumlah pendaftar UGM melalui SNBT terus meningkat, berada di kisaran 20.000 hingga 89.000 peserta.
Untuk mendukung pendidikan inklusif, UGM tetap membuka pendaftaran melalui Seleksi Mandiri bagi calon mahasiswa yang belum berhasil di jalur SNBT. Wening mengimbau masyarakat untuk mengakses informasi resmi melalui laman um.ugm.ac.id dan mewaspadai praktik penipuan yang mengatasnamakan UGM.
“Kami mengingatkan agar calon mahasiswa tidak terjebak modus penipuan yang menjanjikan kelulusan dengan iming-iming biaya tertentu,” tegasnya.