Mengenal Tanda Stres Akademik pada Anak SD

4
Ilustrasi
Ilustrasi

BeritaYogya.com – Stres akademik tak hanya dialami oleh pelajar tingkat lanjut. Anak-anak Sekolah Dasar (SD) pun bisa mengalami tekanan yang berdampak serius pada kesehatan mental dan perkembangan belajar mereka. Sayangnya, banyak orang tua dan guru belum menyadari bahwa beban pelajaran dan tuntutan akademik yang terlalu tinggi bisa membuat anak mengalami stres sejak usia dini.

Apa Itu Stres Akademik pada Anak?

Stres akademik adalah tekanan psikologis yang dirasakan anak akibat tuntutan belajar, tugas sekolah, nilai, atau ekspektasi orang tua dan guru. Pada anak SD, stres ini sering muncul secara halus, tersamar dalam perubahan perilaku atau fisik yang mungkin dianggap wajar.

Tanda-Tanda Stres Akademik pada Anak SD

Berikut beberapa ciri umum yang perlu diwaspadai:

Perubahan Emosi yang Drastis

Anak menjadi mudah marah, menangis tanpa sebab jelas, cemas berlebihan, atau tampak murung dan kurang semangat.

Gangguan Tidur

Anak sulit tidur, sering terbangun di malam hari, atau mimpi buruk, yang bisa jadi akibat kecemasan berlebih terhadap pelajaran atau ujian.

Penurunan Nafsu Makan

Anak yang biasanya lahap makan, mendadak menolak makanan atau hanya makan dalam jumlah sangat sedikit.

Keluhan Fisik Tanpa Sebab Medis Jelas

Sakit perut, sakit kepala, atau rasa lelah berlebihan sering muncul menjelang waktu sekolah atau saat mengerjakan PR.

Menolak Pergi ke Sekolah

Anak menjadi sering bolos, pura-pura sakit, atau menunjukkan keengganan berlebihan untuk berangkat ke sekolah.

Penurunan Prestasi Akademik

Meskipun sudah belajar, hasil ujian menurun atau anak menunjukkan penurunan semangat belajar yang drastis.

Faktor Penyebab Stres Akademik pada Anak SD

  • Beban tugas dan PR yang terlalu banyak
  • Tuntutan nilai tinggi dari guru atau orang tua
  • Kurangnya waktu bermain dan istirahat
  • Persaingan akademik yang ketat
  • Lingkungan sekolah yang tidak nyaman atau adanya bullying
  • Kurangnya pemahaman orang tua terhadap kemampuan anak

Langkah Orang Tua dan Guru dalam Mengatasinya

Bangun Komunikasi Terbuka

Ajak anak berbicara dengan tenang tentang perasaannya tanpa menghakimi.

Berikan Dukungan Emosional

Tunjukkan bahwa orang tua dan guru memahami dan peduli. Tekankan bahwa nilai bukan segalanya.

Ciptakan Keseimbangan

Atur waktu belajar, bermain, dan istirahat anak secara proporsional.

Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Apresiasi usaha anak, bukan hanya hasil akhir seperti nilai atau peringkat.

Libatkan Profesional Jika Perlu

Bila stres anak tampak berat dan berlarut-larut, pertimbangkan bantuan konselor sekolah atau psikolog anak.

Kesimpulan:

Mengenali tanda stres akademik sejak dini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental anak. Dukungan emosional yang konsisten dari keluarga dan guru akan menjadi fondasi penting bagi anak dalam membangun ketahanan menghadapi tekanan di dunia pendidikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini