BeritaYogya.com – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, memberikan tanggapannya terhadap keputusan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang memilih menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut Anies, hal tersebut menunjukkan bahwa Prabowo tidak bersedia berada dalam posisi oposisi.
Dalam penjelasannya, Anies menyatakan bahwa dalam konteks demokrasi, terdapat dua elemen penting, yaitu pemerintah dan oposisi. Kedua elemen tersebut memiliki peran yang sama-sama dihormati, dan proses pengambilan keputusan melibatkan pandangan dan perspektif yang berbeda, yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan penilaian.
Anies menekankan pentingnya peran oposisi, namun ia mencatat bahwa tidak semua orang memiliki ketahanan untuk menjadi bagian dari oposisi. Anies merujuk pada pernyataan Prabowo yang menyatakan bahwa dia tidak sanggup menjadi bagian dari oposisi. Menurut Anies, Prabowo berpendapat bahwa ketidakberadaannya dalam kekuasaan mengakibatkan sulitnya menjalankan bisnis dan usaha.
“Seperti yang disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk jadi oposisi. Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha,” ungkap Anies.
Lebih lanjut, Anies menyoroti bahwa menurut Prabowo, kekuasaan memiliki arti lebih dari sekadar urusan bisnis atau uang, melainkan juga berkaitan dengan kehormatan dalam menjalankan kewajiban untuk mewujudkan kedaulatan rakyat.