Debat capres mengenai Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik semalam memberikan gambaran yang menarik tentang pandangan dan rencana ketiga calon terkait dengan aspek krusial tersebut dalam kepemimpinan negara. Namun, sejumlah aspek perlu diperhatikan untuk mempertajam pemahaman publik dan memperkuat keyakinan terkait keberlanjutan keamanan nasional.
Baca: Ganjar Pranowo Mengusulkan Penguatan Sistem Pertahanan Nusantara
Kedalaman analisis dalam menghadapi tantangan keamanan global menjadi kunci. Penekanan pada diplomasi preventif, kerja sama regional, dan penanganan konflik harus didukung dengan rencana konkret dan strategi implementasi. Dalam hal ini Ganjar Pranowo dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang geopolitik dan dinamika keamanan internasional.
Keunggulan Ganjar Pranowo dalam debat ketiga ditunjukkan oleh Litbang Kompas yang merilis survei terbaru terkait gelaran debat Pilpres ketiga pada Minggu (7/1) malam. Hasilnya, secara umum responden paling puas dengan penampilan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Baca: Pengamat soal Debat Capres Ketiga: Ganjar 8,5, Anies 7,5 & Prabowo 4,5
Ganjar memperoleh 79,7 persen suara responden yang mengaku puas. 18,8 persen sisanya menjawab tidak puas, dan 1,5 persen lainnya menjawab tidak tahu. Kemudian capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendapatkan 71,4 persen yang puas; 26,3 persen yang mengaku tidak puas; dan 2,3 persen lainnya mengaku tidak tahu.
Sementara untuk capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, hanya 48,9 persen responden yang mengaku puas. Sisanya, 50,4 persen mengaku tidak puas; dan 0,7 persen lainnya menjawab tidak tahu.
“Survei Litbang Kompas menunjukkan pada kita bahwa Ganjar Pranowo paling menguasai materi debat dan paling bisa mengendalikan diri. Sedangkan Anies dan Prabowo lupa menyampaikan keunggulan masing-masing sebagai esensi debat dan justru ‘berkelahi’ sendiri,” kata Bara Wahyu Riyadi, Direktur Pemenangan Yogyakarta.
Menurut Bara, mestinya Prabowo dapat unggul di debat ketiga, namun lagi-lagi ia terlalu emosional, khususnya dalam menanggapi serangan Anies Baswedan. Sedangkan Anies seperti biasa hanya unggul di narasi namun minim gagasan.