BeritaYogya.com – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan nasihat kepada Lurah dan Pamong Kalurahan di seluruh DIY mengenai pentingnya netralitas aparat dalam menyongsong Pemilu 2024. Nasihat tersebut disampaikan dalam acara “Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi” di Monumen Jogja Kembali, Sleman, yang berlangsung pada hari ini.
Acara “Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi” pada hari Sabtu (29/10) merupakan inisiatif dari Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan di DIY yang dikenal dengan nama Nayantaka. Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur DIY, unsur Pemerintah Daerah DIY, serta aparat kepolisian dan TNI.
“Para Lurah, sebaiknya Anda tidak terlibat dalam kampanye,” ujar Sultan kepada media setelah acara berlangsung pada hari Sabtu (28/10/2023).
“Kami semua berharap agar polarisasi dalam masyarakat bisa dihindari, karena jika itu terjadi, maka Lurah dan stafnya yang akan menghadapi konsekuensinya,” lanjut Sultan.
Sekretaris Bidang Reformasi Birokrasi Kalurahan dan Urusan Keistimewaan Nayantaka, Wahyu Nugroho, menjelaskan bahwa Lurah dan Pamong Kalurahan harus menjaga agar tidak terjadi polarisasi di masyarakat.
Menurut Wahyu, menjelang Pemilu, Lurah dan Pamong Kalurahan sering mendapat perhatian dari partai politik dan calon legislatif.
“Nah, ini adalah masalah cerdasnya Lurah untuk mengelola situasi tersebut. Karena Lurah biasanya adalah pilihan dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk beberapa tokoh dari berbagai partai politik,” kata Wahyu.
“Oleh karena itu, ketika Lurah memihak pada satu partai politik, maka bisa menurunkan citra Lurah itu sendiri,” tambahnya.
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga perdamaian selama Pemilu 2024.
“Tentang pilihan, terserah, ada tiga pilihan, yang penting adalah menjaga perdamaian,” kata Suwondo.
“Hasilnya harus di Tempat Pemungutan Suara (TPS), bukan di kantor polisi atau tempat lainnya,” lanjutnya.
