BeritaYogya.com – Pasca debat pertama calon presiden, Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar Mahfud berkunjung ke kantor Dewan Perwakilan Daerah PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta. “Kami sowan ke DPD untuk konsolidasi dan menyamakan persepsi terkait penguatan suara anak muda di Yogyakarta,” ungkap Bara Wahyu, Direktur Regional TPM.
Rombongan TPM DIY dalam kunjungannya ini diterima langsung oleh Nuryadi, Ketua DPD PDI Perjuangan. “Saya senang atas semangat generasi muda dalam memperjuangkan demokrasi dan ambil bagian dalam menentukan pemimpin bangsa untuk Indonesia emas,” jelas pria yang juga menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah D.I. Yogyakarta itu.
Dalam diskusi yang dihadiri koordinator wilayah dan manajer-manajer TPM tersebut, Nuryadi berpesan agar TPM DIY menyasar kelompok milenial dan z sampai ke “akar rumput”. “Kalian petakan kelompok-kelompok milenial dan z, lakukan pendekatan door to door dan perkuat jaringan sampai hari pencoblosan,” ucap Nuryadi mengarahkan.
Selain Nuryadi, TPM DIY juga mendapatkan pengarahan dari politisi senior Aria Bima. Anggota DPR RI Komisi VI tersebut berpesan agar mahasiswa menjadi garda terdepan dalam menjaga demokrasi. “Ketika melihat ketidakadilan di tengah masyarakat, tekanan oknum penegak hukum terhadap jalannya demokrasi, dan kecurangan dalam pemilu, kelompok mahasiswa harus bersuara. Kalian harus menjadi penjaga demokrasi, menjadi mulut yang menyuarakan kondisi rakyat,” ucapnya.
Mohamad Afif Dzulqifli, Koordinator Wilayah TPM DIY, dalam diskusi tersebut juga mengungkapkan optimismenya meraih suara milenial dan z di D.I. Yogyakarta. “Pendekatan TPM adalah pendekatan basis komunitas, kami yakin dapat meraih suara yang besar dari kelompok anak muda. Dalam waktu yang terbatas ini kami akan melakukan aktivasi dan kanvasing setiap hari,” ungkap pria yang biasa disapa Afif itu.
Senada dengan Afif, Bara juga menyatakan bahwa untuk menambah suara elektoral Ganjar Mahfud, seluruh organ relawan termasuk TPM harus bertekun melakukan penggalangan suara door to door dari komunitas ke komunitas, kampus ke kampus, dan kampung ke kampung. Dengan begitu ia meyakini target 70% suara di D.I. Yogyakarta dapat tercapai.
