Produk Bali Compact, Konsep G20 Yang Dapat Diwujudkan Untuk Membantu Dunia

19
Bali COMPACT disetujui oleh semua negara anggota G20 (Foto: esdm.go.id)

BeritaYogya.Com – Para anggota Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM) di Nusa Dua, Bali pada Jumat 2 September 2022, telah melahirkan dukungan kepada Indonesia untuk inisiatif Bali Compact. Nantinya hasil diskusi ini sebagai bahan dasar pertimbangan di pertemuan level Menteri pada Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM), Jumat, 2 September 2022.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa pengurangan emisi di sektor energi menjadi salah satu isu terpenting yang dibahas dalam pertemuan kali ini.

Adapun, Bali Compact merupakan prinsip dasar percepatan transisi yang dihasilkan di Bali sehingga akan menjadi pondasi dan acuan bagi negara G20 dalam percepatan transisi energi yang dilakukan.

“Semua negara G20 sepakat atas tiga pilar transisi energi. Ini tentu menjadi sinyal positif kepada komunitas global bahwa G20 memiliki ambisi dan komitmen sebagai bagian dari solusi atas masalah global,” ujar Yudo Dwinanda Priaadi saat melakukan konferensi pers ETWG-III di Hotel Grand Hyatt, Bali, Rabu 30 Agustus lalu.

Solusi yang dimaksudkan Yudo adalah teratasinya masalah global dengan mendukung pemulihan ekonomi global dari pandemi dan mempercepat kemajuan transisi menuju sistem energi yang lebih bersih secara berkeadilan.

Kemudian mendorong tercapainya akses energi modern yang terjangkau, handal, dan berkelanjutan serta upaya menekan emisi global dan meningkatkan ketahanan energi untuk mitigasi berbagai resiko yang akan menyebabkan terganggunya kehandalan suplai dan ketidakstabilan pasar energi dunia.

Di sisi lain, persidangan transisi energi G20 kali ini juga berhasil merumuskan prinsip-prinsip dasar dalam mempercepat transisi energi yang disebut Bali COMPACT.

“Bali COMPACT merupakan prinsip dasar yang disepakati negara G20 dalam melaksanakan percepatan transisi energi,” terang Yudo.

Peta jalan tersebut menjadi kerangka aksi dalam proses percepatan transisi energi yang diinisiasi oleh Indonesia dan diharapkan dapat dilanjutkan dan diperkaya oleh Presidensi G20 berikutnya

“Arahan ke depan ini akan disahkan dalam KTT G20 Summit yang diadakan pada 15-16 November 2022,” ujarnya

Arifin menuturkan bahwa peta jalan tersebut memberikan kerangka kerja agar mempercepat transisi energi melalui tiga prioritas utama yaitu mengamankan aksesibilitas energi, meningkatkan teknologi energi yang cerdas dan bersih, serta mendorong pembiayaan energi bersih.

Selanjutnya, Bali COMPACT akan disahkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi para Pemimpin Negara G20 di Bali November 2022 mendatang.

Arifin juga mengatakan, diskusi yang dilakukan Menteri-Menteri Energi ini menghasilkan Chair’s Summary, yakni catatan dari seluruh intervensi yang disampaikan pada Energy Transitions Working Group (ETWG) di Yogyakarta, Labuan Bajo, dan terakhir di Bali.

“Output dari ETWG dan ETMM ini berupa Chair’s Summary, di mana kami menuangkan seluruh isi diskusi yang telah dikemukakan selama rapat dan diskusi berlangsung,” tutup Arifin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here