BeritaYogya.com – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Bantul, telah diadakan Rapat Koordinasi Tingkat Tinggi (High Level Meeting) yang bertujuan untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi di wilayah Kabupaten Bantul.
Acara ini berlangsung di Rumah Budaya Tembi pada hari Selasa (17/10/2023).
Pesatnya perkembangan teknologi saat ini memaksa masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan tersebut agar tidak tertinggal.
Dalam pidatonya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah Kabupaten Bantul, Drs. Trisna Manurung, M.Si., menjelaskan bahwa pada semester pertama tahun 2023, Kabupaten Bantul telah mencapai indeks P2DD sebesar 94.
Meskipun demikian, masih terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dilakukan penandatanganan perjanjian untuk melaksanakan transaksi pemerintah daerah yang diharapkan dapat mengikuti perkembangan digital, dengan harapan bahwa indeks tersebut dapat meningkat.
Dalam konteks perpajakan, Kabupaten Bantul bukan hanya mengandalkan Q-ris, tetapi juga telah mengadopsi mobile banking, e-commerce, dan menjalin kerja sama dengan BPD dalam memanfaatkan teknologi digital.
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta pendapatan daerah, sejalan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun 2022 tentang pembentukan tim percepatan dan perluasan digitalisasi di daerah.
Yus Warseno, S.Pi, M.Sc., yang merupakan staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak atas sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin.
Harapannya adalah bahwa ini akan menjadi implementasi transaksi pemerintah daerah yang lebih efisien dan transparan, serta mendukung perkembangan pembayaran digital oleh masyarakat.
Tujuan akhirnya adalah meningkatkan skor percepatan perluasan digitalisasi daerah yang pada tahun 2022 mencapai 82 pada tingkat nasional.
Dalam era revolusi digitalisasi keuangan, penting untuk menjaga daya saing, mempermudah layanan, dan memaksimalkan potensi ekonomi.
Selain mengikuti tren, perlu diperhatikan aspek-aspek seperti keamanan dan privasi, inklusi keuangan digital agar tidak ada yang tertinggal, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, kemitraan dan kolaborasi, transparansi, akuntabilitas, dan peningkatan infrastruktur digital.
“Saya percaya dengan kerjasama dan komitmen, kita dapat meraih kesuksesan untuk mewujudkan digitalisasi di Kabupaten Bantul, sehingga kita harus menjadi pelopor perubahan, bukan hanya mengikuti tren. Mari kita bersama-sama bekerja keras demi mewujudkan Kabupaten Bantul yang maju, inklusif, dan berkelanjutan melalui digitalisasi daerah,” ajak Yus Warseno.