Kebocoran Soal ASPD Matematika Hebohkan Yogyakarta, Sekolah Bantah Keterlibatan Guru

5
Kepala SMPN 10 Kota Yogyakarta Edy Thomas Suharta (berkemeja putih) memberikan klarifikasi, Rabu (7/5/2025) siang, kepada awak media terkait dugaan oknum guru di sekolah tersebut yang membocorkan soal ASPD tingkat SMP. (Foto: RRI)
Kepala SMPN 10 Kota Yogyakarta Edy Thomas Suharta (berkemeja putih) memberikan klarifikasi, Rabu (7/5/2025) siang, kepada awak media terkait dugaan oknum guru di sekolah tersebut yang membocorkan soal ASPD tingkat SMP. (Foto: RRI)

BeritaYogya.com – Dunia pendidikan Kota Yogyakarta diguncang isu kebocoran soal Assesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) untuk mata pelajaran Matematika tingkat SMP. Tudingan tersebut mengarah pada salah satu guru di SMPN 10 Yogyakarta, yang diduga membocorkan naskah ujian. Menanggapi hal ini, Kepala SMPN 10 Yogyakarta, Edy Thomas Suharta, menegaskan pihaknya masih melakukan penelusuran dan membantah keterlibatan guru dalam kebocoran soal.

“Kami masih dalam proses penelusuran. Ini muncul di media sosial, dan kami belum bisa memastikan kebenarannya. Yang jelas, kami tetap memegang prinsip integritas,” kata Edy pada Rabu (7/5/2025). Ia meminta publik tidak terburu-buru menyimpulkan sebelum ada bukti yang jelas. Menurutnya, penyusunan soal ASPD merupakan kewenangan pemerintah provinsi, sehingga sekolah tidak memiliki akses penuh terhadap naskah ujian sebelum hari pelaksanaan.

Baharuddin Kamba dari Jogja Corruption Watch (JCW) mendesak Dinas Pendidikan dan pihak terkait segera mengusut tuntas kasus ini. Ia mengingatkan, pada 2021, kasus serupa pernah terjadi di salah satu SMP Negeri di Sleman. “Jika sekolah menyatakan tidak ada guru yang membocorkan, pertanyaannya adalah dari mana soal yang mirip atau sama itu beredar?” ujarnya.

Kontroversi ini bermula dari unggahan akun @merapi_uncover di platform X (Twitter) yang mempertanyakan kemiripan soal ASPD Matematika yang beredar luas di media sosial dengan naskah asli ujian. Banyak orang tua murid kecewa dan menuntut transparansi penyelidikan. Sementara itu, Dinas Pendidikan DIY belum memberikan pernyataan resmi terkait investigasi lebih lanjut.

Kasus ini kembali menguji reputasi Yogyakarta sebagai Kota Pelajar, sekaligus mempertanyakan sistem pengawasan dalam penyelenggaraan ujian daerah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini