BERITAYOGYA.COM – Berdasarkan jenis profesi dan jabatan, anggota dewan termasuk profesi yang cukup banyak berurusan dengan KPK. Dimana anggota dewan merupakan kader dari partai politik. Hal demikian membuat public merasa pesimis dengan kondisi partai politik.
Padahal dalam demokrasi, partai politik merupakan pilar penting demokrasi yang menghasilkan calon-calon pemimpin negeri. Menjadi pejabat pengambil keputusan untuk rakyat.
Dengan kondisi demikian banyak harapan dari masyarakat untuk mendapatkan politiis yang bersih dan sekaligus partai politik yang bersih.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan pengarahan pada sekolah kader Partai Solidaritas Indonesia Angkatan kedua, sabtu (7/8) “Partai politik kerap dituding menjadi sarang koruptor dan penyebab carut marut situasi politik. Karena itu, muncul pandangan yang menginginkan Indonesia tanpa partai politik. Tapi bagaimanapun, partai politik tetap diperlukan untuk melakukan kontrol terhadap kekuasaan”.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), berharap PSI bisa mempertahankan idealisme sebagai partai politik, misalnya tetap melakukan perekrutan calon anggota legislatif secara terbuka, tanpa mahar, dan melibatkan ahli sebagai tim panelis independen.
“Tolong, jaga idealisme PSI ini. Saya dulu ikut mendorong berdirinya PSI, saya ikut menyeleksi calon anggota legislatifnya. Bersama Mas Goenawan Mohamad, ada Bu Tuti Hadiputranto, Pak Bibit Samad Rianto, Mas Hamdi Muluk, ikut melakukan seleksi karena punya harapan ada darah baru terhadap kehidupan partai politik kita,” ujarnya
Menurut Mahfud, “negara demokrasi yang konstitusional harus memiliki lembaga perwakilan atau parlemen, dan parlemen yang baik itu harus diisi oleh partai politik. Sejelek-jeleknya negara yang punya parpol, itu jauh lebih baik dibandingkan dengan negara yang tidak punya parpol.
Kepada peserta Sekolah Kader Solidaritas Indonesia, Mahfud menyampaikan bahwa memang tidak mudah menjadi politisi dan parpol yang bersih, karena kadang dihadapkan pada dua pilihan yang sulit.
“Pertama, Parpol didirikan untuk memperjuangkan kebaikan bagi bangsa dan negara, oleh sebab itu orang-orangnya harus baik. Kedua, untuk bisa berjuang parpol itu harus punya banyak pengikut,” Ungkap Mahfud.
Pada kesempatan ini, Dr.R. Stevanus selaku anggota DPRD DIY yang berasal dari Partai Solidaritas Indonesia menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu langkah PSI untuk menghasilkan kader yang baik. Kader yang paham tentang politik, etika politik, kemampuan softskill yang dibutuhkan dalam organisasi politik dan berbagai hal terkait interaksi dengan masyarakat secara luas sebagai bagian untuk meningkatkan peran kader PSI dalam pengambilan keputusan.
Stevanus juga menambahkan, program ini akan terus berlanjut untuk meningkatkan kemampuan kader dalam menghadapi pemilu 2024.