Mengenal Lebih Dekat Museum Dewantara Kirti Griya Melalui Mergangsan Living Museum

8
(Foto: Dinas Kebudayaan DIY)

BeritaYogya.com – Museum Dewantara Kirti Griya menjadi sorotan dalam Mergangsan Living Museum yang berlangsung pada 26-31 Agustus 2023, menjadi bagian dari Babad Siti Kemantren yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta untuk memperingati 11 tahun Hari Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Acara ini melibatkan 14 kemantren di Kota Yogyakarta dan mengadopsi konsep living museum. Selain partisipasi masyarakat setempat, mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada juga turut serta dalam kegiatan ini.

Mergangsan Living Museum 2023 mengambil tema “Pulang ke Selatan” karena wilayah Kemantren Mergangsan terletak di bagian selatan Kota Yogyakarta yang kaya potensi ekonomi, sosial, budaya, dan sejarah. 

Tujuan utamanya adalah memperkenalkan warisan budaya dan sejarah Kemantren Mergangsan kepada masyarakat lebih luas, termasuk sekolah-sekolah, UMKM, pecinta seni, dan masyarakat umum di wilayah tersebut. Kegiatan ini menciptakan ruang interaksi di mana budaya, seni, dan sejarah bisa berpadu, menghidupkan kembali nilai-nilai historis yang ada.

Museum Dewantara Kirti Griya menjadi salah satu pusat perhatian dalam Mergangsan Living Museum, menarik minat banyak orang yang ingin lebih memahami tentang Ki Hadjar Dewantara, Tamansiswa, dan koleksi museum itu sendiri. Masyarakat dari berbagai usia, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa, berbondong-bondong mengunjungi museum ini. Museum ini memiliki nilai sejarah yang kuat terkait dengan pendidikan nasional di Indonesia.

Raditya Kurniawan, anggota tim produksi kegiatan ini, menyatakan, “Kami memilih Museum Dewantara Kirti Griya karena memiliki nilai sejarah yang signifikan terkait dengan pendidikan nasional di Indonesia.” 

Tingginya antusiasme masyarakat yang berkunjung terlihat dari pertanyaan yang diajukan tentang sejarah di balik setiap koleksi yang dipamerkan di Museum Dewantara Kirti Griya. Kegiatan ini menjadi pengingat bersama tentang 11 tahun keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan peluang untuk mengembangkan potensi sejarah dan budaya di Kemantren Mergangsan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here