BeritaYogya.com – Pemerintah Kabupaten Bantul resmi memulai pelaksanaan Program Padat Karya Infrastruktur 2025 pada Sabtu, 15 April 2025, di wilayah Krandohan, Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon.
Program ini bertujuan utama untuk mengurangi angka pengangguran, memperkuat partisipasi sosial, dan mempercepat pembangunan sarana infrastruktur di wilayah pedesaan.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebut bahwa padat karya adalah salah satu program andalan yang bersifat multifungsi.
Selain membuka ribuan lapangan kerja, padat karya juga mendorong percepatan pembangunan fasilitas yang berguna untuk aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Menurut Halim, padat karya lebih unggul dibandingkan sistem proyek borongan karena masyarakat yang ikut membangun akan merasa memiliki hasil pembangunan tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa ke depan, Pemkab akan meningkatkan anggaran karena masih banyak permohonan masyarakat yang belum bisa terealisasi tahun ini.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti, menjelaskan bahwa program ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja bagi warga miskin dan pengangguran, tetapi juga membangun semangat gotong royong serta memperluas akses terhadap infrastruktur publik.
Pada tahun 2025, program ini akan menyasar 195 lokasi dengan total anggaran Rp19,5 miliar. Setiap lokasi menyerap 26 pekerja, sehingga ada 5.070 orang yang terlibat.
Pekerjaan berlangsung selama 21 hari, dimulai dari 18 Februari hingga 13 Maret 2025.
Proyek padat karya ini mencakup pembangunan 128 cor blok, 10 cor blok talud, 40 talud jalan, 7 saluran drainase terbuka, 9 drainase tertutup, dan 1 lokasi irigasi.
Harapannya, program ini bisa mendongkrak kualitas infrastruktur desa dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara langsung.
