Pemkab Sleman Gelar Tanam Padi Serentak Dukung Ketahan Pangan Nasional

5
Bersama masyarakat dan jajaran Forkopimda, Pemkab Sleman turut ambil bagian dalam gerakan nasional tanam padi serentak bersama Presiden RI, demi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian yang lebih baik, Rabu (23/4/2025).(Foto: RRI)
Bersama masyarakat dan jajaran Forkopimda, Pemkab Sleman turut ambil bagian dalam gerakan nasional tanam padi serentak bersama Presiden RI, demi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian yang lebih baik, Rabu (23/4/2025).(Foto: RRI)

BeritaYogya.com – Pemerintah Kabupaten Sleman melaksanakan kegiatan tanam padi serentak di Kelompok Tani Tani Mulyo, Kalimanjung, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, pada Rabu (23/4/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang dilaksanakan serempak di 15 provinsi dan 180 kabupaten/kota, dan diikuti langsung oleh Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto melalui Zoom Meeting.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sleman, R. Haris Martapa, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen Pemkab Sleman dalam mendukung program nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah. Ambarketawang dipilih sebagai lokasi karena memiliki karakteristik unik sebagai wilayah transisi antara kawasan desa dan kota.

“Lahan ini sebelumnya dinilai kurang produktif, tapi sekarang bisa dimanfaatkan secara optimal berkat pengelolaan air yang lebih baik,” ujar Haris.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Rofiq Andriyanto, mengatakan bahwa tanam serentak ini dilakukan untuk memaksimalkan sisa musim hujan sebelum kemarau tiba. Pemerintah mendorong petani untuk tetap menanam meski pasokan air terbatas, dengan menggunakan varietas tahan kering seperti Inpari 32 dan 42.

“Kami juga mendukung program Bulog dengan harga gabah Rp6.500/kg yang cukup menguntungkan petani,” jelasnya.

Rofiq menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman dari rata-rata 2,3 menjadi 2,5 atau bahkan 2,6 kali tanam dalam setahun. Dengan lahan pertanian yang kian menyusut, peningkatan produktivitas menjadi sangat penting.

“Kalau frekuensi tanam bisa naik, maka produksi beras bisa meningkat sekitar 10 persen meskipun luas lahan tetap,” kata Rofiq.

Kegiatan ini juga difokuskan sebagai media edukasi bagi petani untuk beradaptasi dengan teknologi pertanian modern. Salah satu upayanya adalah dengan mengenalkan mesin tanam padi guna mengatasi berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian.

Iksan, petani peserta kegiatan, berharap program ini memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan petani. Ia menekankan pentingnya kemudahan akses pupuk dan pemerataan harga gabah yang menguntungkan petani kecil.

“Kalau pupuk mudah didapat dan harga Bulog bisa dirasakan semua, itu akan sangat membantu. Kami juga lebih untung kalau bisa panen sendiri daripada jual ke tengkulak,” tuturnya.

Menurut Iksan, panen mandiri memberikan margin keuntungan yang lebih besar. Ia berharap pemerintah terus memberikan dukungan agar petani semakin sejahtera dan ketahanan pangan nasional bisa tercapai secara nyata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini