Kedaulatan Negara: Inspirasi Kedaulatan Rakyat dalam Era Baru

13
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X (Foto: Humas Jogja)

BeritaYogya.com – Kedaulatan Negara memunculkan inspirasi bagi kedaulatan rakyat dalam wujud yang lebih luas, melibatkan kedaulatan budaya, sosial, ekonomi, dan politik di tingkat ideal. Lebih dari sekadar konsep, kedaulatan bukan hanya menjadi praktik harian tetapi meresap dalam setiap interaksi, kebijakan, dan niat baik yang bertujuan untuk kemajuan bangsa.

Semua aspek kehidupan negara dijalin oleh benang-benang kedaulatan yang kuat dan beradab, menciptakan masyarakat yang tidak hanya maju secara materi, tetapi juga kaya secara spiritual dan kultural. Ini sejalan dengan tema Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara Tahun 2024 “Kedaulatan yang Beradab Penentu Masa Depan Bangsa,” yang mengajak ke era di mana kedaulatan menjadi nyawa dan arah bagi kemajuan bersama.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam Keynote Speech Sarasehan Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara 2024, menyampaikan bahwa masa depan bangsa ditentukan oleh pemahaman, penghargaan, dan penerapan kedaulatan dalam arti yang paling luas dan beradab. Ini adalah era di mana bangsa bersatu dalam keberagaman, keadilan, dan kemakmuran.

Sarasehan yang dimoderatori oleh Sejarawan UGM, Sri Margono, melibatkan narasumber Guru Besar Antropologi Hukum FHUI, Sulistyowati Irianto. Sri Sultan menekankan bahwa peringatan ini membuka dimensi baru bagi kedaulatan, tidak lagi terbatas pada wilayah fisik atau sejarah, tetapi merambah ke setiap aspek ideal kehidupan.

Sri Sultan menyatakan bahwa nilai-nilai kejuangan perlu dipelihara sebagai sumber kekuatan semangat kebangsaan. Ia menyoroti perjuangan dalam konteks bukan hanya tentang kekuatan fisik melalui senjata, tetapi juga melalui pemikiran inovatif, tindakan membangun, dan kreativitas dalam pembangunan.

Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan di DIY, menurut Sri Sultan, tidak hanya bertujuan menciptakan masyarakat yang berdaya, tetapi juga mengangkat mereka ke puncak kedaulatan diri. Dalam era ini, sinergitas dan konsep Reformasi Kalurahan di DIY diharapkan membuktikan kedaulatan sejati sebagai destinasi yang dicapai bersama dalam pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Sulistyowati Irianto menyoroti pentingnya Yogyakarta sebagai situs kebudayaan utama dan pertahanan Nusantara. Filosofi Hamemayu Hayuning Bawana menjadi kunci dalam memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sejarawan UGM, Sri Margono, menambahkan bahwa Yogyakarta menjadi tempat transfer ilmu dan pendidikan bagi generasi muda, menjadikannya sebagai kawah candradimuka untuk mendidik generasi yang disegani.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here