BERITAYOGYA.COM – Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) merupakan sistem pembangunan anak yang di kembangkan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP & PA) sejak 2006 dan telah di revitalisasi pada 2010/2011.
Sebuah kabupaten/kota dapat dikatakan layak apabila mempunyai sisem pembangunan yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Video Conference, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawanti menyampaikan bahwa penerima penghargaan KLA dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2021 ada sebanyak 275 kabupaten/kota atau ada peningkatan dibanding 2019 yang tercatat 249 kabupaten/ kota.
Pengahargaan ini diberikan kepada seluruh daerah di Indonesia yang mendukung pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak dalam upaya Indonesia layak anak (IDOLA) tahun 2030. Penghargaan ini di mulai pada 2011 dilanjutkan pada 2012, 2013, 2015, 2017, 2018, 2019, dan 2021 ini.
Tahapan-tahapan yang dilalui untuk bisa menerima penghargaan kabupaten kota layaka anak yaitu :
- Perencanaan KLA, pada tahap ini Kabupaten/Kota akan melakukkan deklarasi, pembentukan gugus tugas KLA, penyususnan profil KLA.
- Pra-KLA.
- Pelaksanaan KLA.
- Evaluasi KLA, dilaksanakan untuk mengetahui capaian penyelenggaraan KLA dan memberikan rekomendasi bagi perbaikan penyelenggara KLA.
Hasil evaluasi KLA digunakan sebagai masukan dalam pengembangan kebijakan program dan kegiatan pembangunan anak diwilayah masing-masing.
Penerima penghargaan KLA mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, mulai dari 2011 sebanyak 15 Kabupaten/Kota, hingga 247 Kabupaten/Kota pada 2019.
Kementrian PPPA melibatkan team penilai evaluasi KLA lainnya yang terdiri dari Kementrian/Lembaga Mitra dan Tim Independen yang berasal dari akademisi dan praktisi isu anak.
Melalui video conference dikesempatan ini, disampaikan bahwa Kabupaten Kulon Progo menjadi salah satu Kabupaten yang meraih penghargaan KLA. Prestasi yang sangat baik ditorehkan Pemda Kabupaten Kulon Progo.
