Masa Transisi PAUD ke SD Harus Menyenangkan

7
Bimbingan Teknis Transisi PAUD ke SD Menyenangkan (Foto : Pemkot Jogja)

BeritaYogya.com – Dalam masa transisi dari PAUD ke Sekolah Dasar, tenaga pendidik perlu memiliki keterampilan dalam menciptakan pengalaman belajar yang menghibur. 

Pernyataan ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, Sarmin, di Auditorium Arjuna Balaikota pada Senin (6/11/2023) saat acara Bimbingan Teknis Transisi PAUD ke SD yang diikuti oleh 120 Tenaga Pendidik dari 48 TK PKK Kota Yogya.

Sarmin menjelaskan bahwa masa transisi dari PAUD ke SD memiliki peran penting dalam mempersiapkan generasi emas tahun 2045, yang akan menjadi penerus bangsa Indonesia. 

Pendidikan awal adalah saat yang krusial untuk menanamkan dasar yang kuat dalam pengembangan kecerdasan anak secara menyeluruh. 

Sekitar 20 tahun kemudian, anak-anak ini akan menjadi generasi penerus bangsa, oleh karena itu, pendidikan usia dini harus melibatkan semua aspek, termasuk kognitif, afektif, dan psikomotorik. 

Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dirancang agar anak-anak dapat tumbuh dengan kemampuan yang seimbang antara konsep teoritis dan praktiknya.

Atik Wulandari, Pj Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, mendukung pendekatan ini dengan menyatakan bahwa untuk membuat masa transisi dari PAUD ke SD menyenangkan, pembelajaran harus dilakukan melalui bermain, tanpa memberatkan anak dengan materi baca, tulis, dan hitung. 

Dengan pendekatan pembelajaran yang menghibur, diharapkan perpindahan anak-anak dari TK ke SD akan berjalan lancar, tanpa memberikan tekanan berat sejak awal, agar anak-anak tidak merasa terbebani.

Sementara itu, perwakilan dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud Ristek, Dwi Widiyanti, menjelaskan bahwa proses belajar mengajar di PAUD dan pendidikan dasar kelas awal harus berjalan bersinergi, karena setiap anak memiliki hak untuk dikembangkan sehingga mereka memiliki kemampuan fondasi yang kuat. 

Enam fondasi pendidikan, termasuk nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, pemaknaan belajar yang positif, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri, serta kematangan kognitif, harus dikuasai oleh anak-anak dan diajarkan secara berkelanjutan mulai dari PAUD hingga SD. 

Hal ini bertujuan agar anak-anak tidak hanya melihat sekolah sebagai tempat untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here