Refleksi Program Bantul Bersama sebagai Evaluasi Langkah ke Tahun 2025

18
Refleksi 2 Tahun Bantul Bersih Sampah 2025 (Foto : Pemkab Bantul)

BeritaYogya.com – Dalam rangka mengevaluasi langkah-langkah yang harus diambil guna meningkatkan pencapaian tujuan dan sasaran program “Bantul Bersih Sampah Tahun 2025” (Bantul Bersama), digelar sesi refleksi program ini di Ruang Jodipati SMA Negeri 1 Bantul pada Hari Rabu (25/10/2023).

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho, setelah program ini berjalan selama dua tahun, terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah bank sampah di Kabupaten Bantul. 

Pada tahun 2022, jumlahnya mencapai 227 unit, sementara pada tahun ini telah meningkat menjadi 354 unit. Hal yang serupa terjadi dengan jumlah Tempat Pembuangan Sampah 3R (TPS3R). 

Pada tahun lalu, terdapat 19 unit yang mampu mengelola sampah sebanyak 29,94 ton per hari, namun di tahun 2023, jumlah unitnya telah meningkat menjadi 29, dan mampu mengelola sampah sebanyak 75,52 ton per hari.

“Kebijakan desentralisasi pengelolaan sampah yang akan diterapkan di Tahun 2024 merupakan tantangan baru bagi kita semua. Tidak lagi hanya meminimalkan jumlah sampah yang dikirim ke TPA Piyungan, namun Kabupaten Bantul harus bisa mandiri pengelolaan sampah,” tutur Ari. 

Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencapai status Kabupaten Mandiri Pengelolaan Sampah adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengurangan dan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga dan oleh produsen sampah. 

Optimalisasi kinerja bank sampah atau “shodaqoh sampah” di tingkat padukuhan serta peningkatan kinerja pengolahan sampah di TPS3R tingkat kalurahan juga menjadi bagian dari upaya ini. 

Selain itu, diperlukan pembangunan fasilitas pengolahan sampah residu di tingkat kabupaten.

Perkembangan teknologi yang pesat juga diidentifikasi sebagai salah satu faktor penyebab permasalahan sampah di Kabupaten Bantul. 

Hal ini terlihat dari bertambahnya kemasan makanan dan produk lain akibat meningkatnya kebiasaan berbelanja online

Oleh karena itu, tindakan-tindakan perubahan dalam gaya hidup masyarakat dianggap penting dalam mengatasi masalah sampah yang semakin bertambah di TPST Piyungan.

Dalam pidatonya, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menekankan perlunya mendidik generasi muda tentang pentingnya pemilahan sampah, termasuk di lingkungan sekolah. 

Budaya ini harus terus dikembangkan agar generasi muda lebih memahami cara menjaga lingkungan hidup.

“Harapannya pada tahun 2025 nanti, Bantul akan memiliki budaya untuk memilah sampah serta daur ulang dengan baik. Sehingga Bantul bisa menjadi Kabupaten yang bersih, indah, dan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik,” tambah Halim.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here