BeritaYogya.com – Lebih dari 200 warga pendukung Capres Cawapres Ganjar Pranowo – Prof Mahfud memadati pelataran gedung DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menyaksikan keseruan debat perdana dengan tema “Pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga”.
Dalam nonton bareng yang diselenggarakan oleh Tim Pemenangan Muda (TPM) dan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar – Mahfud ini hadir Direktur Regional TPM D.I. Yogyakarta, Bara Wahyu Riyadi, S.E., M.M, Ketua DPRD D.I. Yogyakarta, Nuryadi, S.Pd, dan Ketua TPD, Dr. Hj. Yuni Satia Rahayu, S.S., M.Hum.
“Ibu Bapak dan hadiri sekalian, kami dari TPM Yogyakarta membawa rombongan anak-anak muda dari berbagai universitas dan komunitas ke acara ini. Kami adalah anak-anak muda yang gelisah atas kontestasi pilpres yang sarat nepotisme, represif, dan menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan. Kami tidak terima bangsa ini dipimpin oleh capres gemoy minim gagasan atau capres ahli tata kata tanpa karya nyata. Kami hadir di sini untuk mendukung Ganjar Mahfud,” tegas Bara mewakili kelompok muda.
Dalam debat yang berlangsung pada 12 Desember 2023 ini, menurut Yuni Satia, Ganjar dapat memaparkan program yang lebih jelas dan konkret dibandingkan capres lain. “Ganjar memberikan program 1 sarjana dari 1 keluarga miskin, hilirisasi, melanjutkan IKN, dan program-program unggul lainnya. Ini mencerminkan paslon Ganjar Mahfud paling siap dan mampu memimpin Indonesia sebagai presiden dan wakil presiden,” ucap Wakil Bupati Sleman yang menjabat pada periode 2010 – 2015 itu.
Kader PDI Perjuangan, Nuryadi, juga menegaskan bahwa tidak perlu cemas pada hasil survei yang belakangan menempatkan Ganjar Mahfud pada urutan bawah. “Rekan-rekan sekalian, kita jangan takut pada hasil-hasil survei. Semuanya harus turun ke masyarakat dan berikan penjelasan program-program unggulan Ganjar Mahfud. Seperti dulu kita menangkan Pak Jokowi, kali ini kita menangkan juga Ganjar Mahfud,” ajak Nuryadi.
Merangkum hasil debat perdana ini, menurut Bara, Ganjar dapat menguasai materi dan menjaga emosinya tetap dalam kendali. “Kita lihat ya, keaslian batin dan pikiran itu tidak bisa ditutup-tutupi dengan gimmick. Prabowo tampak sering tampil dengan emosi yang tak terkontrol, gagap dalam menjawab isu-siu HAM yang menjeratnya. Demikian juga Gibran yang sempat tampak emosional dengan berdiri memprovokasi jurkam lawan. Kalau Anies sudah jelas lah, dia selalu unggul dalam tata kata,” tutup Bara, Direktur Regional TPM Yogyakarta.
