UGM dan Pemkab Sleman Kolaborasi Dalam Teknologi Pengolahan Sampah Terintegrasi

7
Pengolahan Sampah (Foto: Universitas Gadjah Mada)

BeritaYogya.com – Pada tanggal 14 Agustus 2023, Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Pemerintahan Kelurahan Sinduadi meresmikan sebuah Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terintegrasi yang mengemban peran penting dalam pengelolaan sampah mandiri di wilayah Sleman. Kota Yogyakarta, dengan statusnya sebagai zona darurat sampah, memproduksi hingga 210 ton sampah setiap harinya. Upaya kolaboratif ini berhasil mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dari sebelumnya 300 ton per hari menjadi 210 ton per hari dengan mengutamakan aksi pengurangan sampah anorganik.

Berita tentang penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan memberikan peringatan penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat Yogyakarta untuk mulai mengadopsi praktik pengolahan sampah mandiri di tingkat kelurahan. Kolaborasi antara lembaga pendidikan seperti UGM dan pemerintah kelurahan menjadi jalan harapan untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah. Meskipun kapasitas TPS ini mampu menampung hingga 18 ton sampah per hari, warga Sinduadi merasa sangat bersyukur atas operasional Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) ini.

Pihak akademisi dari UGM mengungkapkan bahwa teknologi yang diterapkan dalam pengolahan sampah mandiri di Kelurahan Sinduadi adalah solusi untuk mengatasi masalah bau tak sedap yang sering terkait dengan tumpukan sampah. Bau tidak sedap ini timbul akibat tingginya kadar air dalam sampah yang terkontaminasi oleh bakteri. Oleh karena itu, teknologi yang dikembangkan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam sampah hingga 70%. Selain itu, teknologi cairan sampah yang diarahkan ke mesin bioreaktor juga akan diolah menjadi pupuk cair yang bermanfaat.

Kolaborasi ini mencerminkan kesadaran akan urgensi pengolahan sampah secara mandiri dan berkelanjutan, serta peran penting lembaga pendidikan dalam menghadapi tantangan lingkungan. Dengan upaya bersama ini, diharapkan dampak negatif dari sampah terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dapat ditekan, sambil membuka jalan menuju pengelolaan yang lebih baik di masa depan.

Tindakan ini adalah tonggak penting dalam perjuangan Yogyakarta melawan masalah sampah dan memberikan contoh inspiratif bagi wilayah lain dalam mengatasi tantangan serupa. Dengan dukungan akademisi dan pemerintah setempat, diharapkan penanganan sampah dapat semakin efektif dan berkelanjutan, melindungi lingkungan alam dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here