Dampak Menjamurnya Hotel di Gunung Kidul

5
Ilustrasi (Foto: unsplash)

BeritaYogya.com – Gunung Kidul, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal sebagai tempat wisata yang menawarkan pesona alam yang memukau. Dengan pantai-pantai yang indah, tebing-tebing karst yang megah, dan gua-gua alami yang menakjubkan, Gunung Kidul telah menjadi tujuan populer bagi para wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kabupaten ini telah menyaksikan maraknya pembangunan hotel dan akomodasi lainnya. Fenomena ini membawa dampak yang signifikan, baik dari sisi positif maupun negatif, terhadap ekologi dan ekonomi lokal.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Rabu (5/6/2019), menyatakan bahwa data yang masuk hingga 18.30 WIB, jumlah wisatawan yang masuk hari ini sebanyak 9.830 orang.

“Lebih dari 80 persen wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kidul masuk objek wisata pantai. Hal ini dikarenakan wisata pantai merupakan destinasi unggulan di Gunung Kidul,” katanya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Gunung Kidul Tommy Harahap di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan bahwa pertumbuhan wisata di daerah tersebut akan menarik investor. Ia juga menyampaikan rencana pembuatan resort di Pantai Seruni di Desa/Kecamatan Tepus. 

“Hari ini, mereka presentasi dihadapan bupati terkait Pembangunan resort. Hal ini penting untuk dilakukan agar bisa mengetahui apakah nantinya pembangunannya sesuai dnegan peraturan atau tidak,” ujar Tommy, dilansir dari Antara Yogya.

Dampak Positif dari maraknya hotel di Gunung Kidul adalah sebagai berikut.

  1. Peningkatan Pariwisata: Salah satu dampak positif yang paling terlihat adalah peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Gunung Kidul. Dengan adanya hotel-hotel baru, lebih banyak wisatawan memiliki kesempatan untuk menginap lebih lama dan mengeksplorasi keindahan alam serta destinasi wisata di kabupaten ini.
  2. Pemberian Lapangan Kerja: Pembangunan hotel membawa dampak positif dalam hal penciptaan lapangan kerja lokal. Mulai dari konstruksi hingga operasional hotel, berbagai pekerjaan baru tercipta untuk masyarakat sekitar.
  3. Peningkatan Pendapatan Daerah: Pariwisata merupakan sumber pendapatan penting bagi daerah Gunung Kidul. Dengan semakin banyaknya hotel, pendapatan daerah dari sektor pariwisata pun meningkat, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan pelayanan publik.

Adapun dampak negatifnya adalah sebagai berikut ini.

  1. Deklarasi Lingkungan: Pembangunan hotel seringkali membutuhkan penggundulan lahan dan perubahan tata guna lahan. Hal ini berpotensi menyebabkan degradasi lingkungan alami, hilangnya habitat satwa liar, dan kerusakan ekosistem alam.
  2. Pengaruh Budaya Lokal: Maraknya hotel dapat mengubah karakter dan budaya lokal. Pengaruh dari luar yang dibawa oleh wisatawan dan pengelola hotel dapat merusak identitas budaya tradisional masyarakat Gunung Kidul.
  3. Ketimpangan Ekonomi: Meskipun terdapat peningkatan lapangan kerja, kadang-kadang manfaat ekonomi dari sektor pariwisata tidak merata. Beberapa masyarakat lokal mungkin tidak dapat menikmati dampak positif ini secara langsung.

Pemerintah dan para pemangku kepentingan perlu mempertimbangkan dengan cermat dampak-dampak dari pembangunan hotel di Gunung Kidul. Diperlukan pendekatan yang seimbang untuk memastikan bahwa perkembangan pariwisata tetap berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang, tanpa mengabaikan perlindungan lingkungan dan kelestarian budaya lokal.

Dalam menghadapi maraknya hotel, Gunung Kidul dapat mengambil pelajaran dari pengalaman destinasi wisata lainnya di dunia. Keberhasilan dalam mengintegrasikan pembangunan pariwisata dengan pelestarian alam dan budaya akan menjadi kunci untuk menjaga daya tarik unik kabupaten ini sambil mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here