
BeritaYogya.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa fasilitas di Puskesmas Labuan Bajo sudah memadai untuk menangani berbagai permasalahan kesehatan di wilayah tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungannya ke Puskesmas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Meskipun demikian, Muhadjir menyoroti tingginya angka stunting di Manggarai Barat, mencapai 38,5 persen, yang menjadi tantangan bersama yang harus diatasi, setidaknya mendekati angka 14 persen pada tahun 2024.
“Diperlukan kerja sama dari semua pihak untuk mengurangi angka stunting yang masih tinggi ini dan mempertahankan angka stunting di bawah 14 persen. Mari kita tingkatkan semangat dan upaya kita untuk menurunkan angka stunting,” ujar Menko Muhadjir seperti dikutip oleh InfoPublik pada Sabtu (9/12/2023).
Menurutnya, beberapa hal perlu ditingkatkan di wilayah kerja Puskesmas Labuan Bajo, termasuk perluasan cakupan pemberian Tablet Tambah Darah bagi ibu hamil, pemenuhan pemberian Makanan Tambahan bagi ibu yang mengalami Kurang Energi Kronis, dan pemantauan pertumbuhan balita di beberapa desa wilayah Puskesmas Labuan Bajo. Selain itu, cakupan pemberian ASI eksklusif juga perlu ditingkatkan hingga di atas 75 persen.
Labuan Bajo, yang terletak di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menghadapi masalah stunting dengan Prevalensi Stunting pada Balita tertinggi di Desa Papagarang sebesar 36,4 persen dan terendah di Desa Batu Cermin sebesar 2,1 persen per Agustus 2023.
Muhadjir menyimpulkan bahwa setelah melakukan peninjauan, fasilitas kesehatan di Puskesmas Labuan Bajo dianggap memadai, termasuk keberadaan alat USG untuk mendeteksi dini stunting pada janin.