Upaya Terus Dilakukan untuk Memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatra Selatan

12
Kunjungan Menteri LHK Siti Nurbaya ke Lokasi Karhutla di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan (Foto: KLHK)

BeritaYogya.com – Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) akan terus dilaksanakan oleh tim Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga benar-benar teratasi, meskipun telah berlangsung selama 68 hari atau lebih dari dua bulan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya, menegaskan hal ini saat mengawasi langsung upaya penanganan karhutla oleh tim Manggala Agni di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, pada Senin (13/11/2023).

Menteri Siti menyatakan bahwa wilayah gambut yang luas di Sumsel, terutama yang terbakar di wilayah konsesi yang sedang mengalami kepailitan, harus segera ditangani agar tidak meluas lebih jauh.

Mengenai kebakaran lahan gambut di Kabupaten OKI, Menteri Siti menekankan bahwa kebakaran tersebut memiliki risiko yang tinggi karena sulit dipadamkan dan asapnya dapat melintasi batas negara.

Menteri Siti menyatakan bahwa pemadaman karhutla saja tidak cukup, melainkan perlu tata kelola lahan yang lebih ketat. Selain itu, perlu dilakukan langkah-langkah preventif yang lebih efektif untuk mencegah karhutla dari meluas.

Menteri Siti menjelaskan bahwa sejak 2020, KLHK telah melaksanakan tiga aspek pengendalian untuk pencegahan karhutla secara permanen, sesuai arahan presiden. Aspek-aspek tersebut melibatkan pengendalian dan analisis iklim, pengendalian operasional melalui Satuan Tugas terpadu, dan pengendalian serta pengelolaan landscape atau peruntukan lahan.

Dia menegaskan bahwa koordinasi dan kerja lapangan antara Pemda, TNI, Polri, BPBD, dan Manggala Agni telah berjalan dengan baik.

Meskipun operasi pemadaman sudah dimulai sejak 9 September 2023 di Desa Jungkal, kebakaran di lokasi ini masih meluas hingga mencapai 6.000 hektar dari total 109.000 hektar yang terbakar di Sumsel sepanjang Januari-Oktober 2023. Kondisi ini menyebabkan polusi asap terbesar di Sumsel, memengaruhi kawasan sekitarnya, bahkan hingga provinsi tetangga seperti Jambi dan Riau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini