Yogyakarta Terus Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Siswa melalui Mobscreen Penjarkes

4
Siswa SMA N 1 Yogyakarta Melakukan Skrining melalui Mobscreen Penjarkes (Foto : Pemkot Jogja)
Siswa SMA N 1 Yogyakarta Melakukan Skrining melalui Mobscreen Penjarkes (Foto : Pemkot Jogja)

BeritaYogya.com – Sosialisasi Mobile Screening Penjaringan Kesehatan (Mobscreen Penjarkes) sedang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta kepada siswa SD, SMP, dan SMA di Kota Yogyakarta. 

Dalam aplikasi penjaringan kesehatan ini, para siswa diminta untuk memberikan informasi mengenai riwayat kesehatan mereka melalui pengisian kuesioner yang mencakup Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ), riwayat keluarga, modalitas belajar, dan dominasi otak.

Pengelola Program Anak Sekolah dan Remaja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Sri Lestari, menjelaskan bahwa skrining ini bertujuan untuk mendeteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada siswa. 

Hal ini akan memungkinkan penanganan masalah kesehatan yang ditemukan dapat dilakukan lebih cepat.

Selain itu, Mobscreen Penjarkes telah ditingkatkan dengan fitur tambahan, seperti informasi penjadwalan minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara mandiri bagi remaja putri. Dengan demikian, data yang dikumpulkan dapat menjadi laporan berkala khusus untuk remaja putri.

Terdapat juga skrining merokok untuk usia minimal 10-18 tahun dan skrining jantung bawaan untuk siswa kelas 1 SD. Sri Lestari menjelaskan bahwa mereka terus memantau tumbuh kembang anak di sekolah setiap tahun, karena hal ini memengaruhi prestasi belajar mereka. Pengisian kuesioner ini membutuhkan dukungan dari orang tua, sekolah, dan guru siswa.

Sri Lestari mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, 54 persen siswa dari SD hingga SMP telah mengisi Mobscreen Penjarkes, dengan total 37.293 siswa dari target 68.422 siswa. Untuk tahun 2023, sekitar 13.000 siswa telah melakukan skrining Mobscreen Penjarkes.

Ia berharap akan ada lebih banyak siswa yang melakukan skrining kesehatan secara mandiri melalui Mobscreen Penjarkes yang tersedia di aplikasi Playstore dan Appstore. 

Skrining kesehatan ini wajib dilakukan oleh siswa minimal satu kali setahun, untuk mendeteksi dini adanya penyakit kronis.

Screening ini menurut saya cukup bermanfaat, kan jadi mengerti kesehatan fisik dan mental diri sendiri. Riwayat penyakit dari yang rendah sampai mematikan di keluarga juga bisa diketahui,” tutur Rheinida Oktavia Sugiyanto, siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta.

Ia berharap bahwa skrining ini akan menjadi panduan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada gejala atau riwayat yang perlu ditangani.

Dalam kesimpulan, Mobscreen Penjarkes adalah inisiatif penting dalam upaya mendeteksi dini masalah kesehatan siswa di Kota Yogyakarta, dengan harapan bahwa ini akan membantu mengatasi masalah kesehatan yang mungkin muncul dalam populasi siswa tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here