Penandatanganan Kesepakatan Bersama untuk Pengelolaan Sumbu Filosofi

17
Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pemda DIY, Pemkab Bantul dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat terkait Warisan Budaya Sumbu Filosofi (Foto : Pemkot Jogja)

BeritaYogya.com – Pemerintah Kota Yogyakarta secara resmi telah menandatangani sebuah kesepakatan bersama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pemerintah Kabupaten Bantul, dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat terkait kolaborasi dalam pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta. 

Penandatanganan kesepakatan ini berlangsungdi Grand Rohan pada Kamis (2/11/2023).

Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya; Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono; Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja; serta GKR Condrokirono, yang secara bersama-sama menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat upaya pelestarian The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks.

Aman Yuriadijaya menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta aktif mendukung dan berkomitmen untuk menjaga kelestarian Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia. 

“Sesuai yang telah kami sepakati bersama, banyak hal yang menjadi titik tekan terkait penguatan upaya pelestarian Sumbu Filosofi. Mulai dari urusan kebudayaan, pariwisata, ekonomi juga sosial masyarakat yang semuanya akan bermuara pada menjaga keaslian Sumbu Filosofi itu sendiri,” tutur Aman.

Sumbu Filosofi, sebagian besar wilayahnya terletak di Kota Yogyakarta, meliputi lima wilayah kemantren, yaitu Mantrijeron, Kraton, Danurejan, Gedongtengen, dan Jetis. Wilayah ini dilewati oleh garis imajiner Sumbu Filosofi, yang membentang dari Panggung Krapyak, Keraton, hingga Tugu Pal Putih.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menekankan bahwa kerja sama antara pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Bantul, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian Sumbu Filosofi atau The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks akan semakin kuat dan terintegrasi.

“Saat ini Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, dan Pemkab Bantul bekerja sama dengan berbagai pihak, sedang menyiapkan sejumlah regulasi untuk mendukung penguatan pelestarian di lingkungan Sumbu Filosofi Yogyakarta. Termasuk pengendalian pembangunan yang lebih efektif, terarah, guna lahan yang lebih tepat, pengaturan transportasi ramah lingkungan, dan penataan aktivitas keseharian di kawasan tersebut,” ungkap Sri Sultan.

Lebih lanjut, Gubernur Sri Sultan mengungkapkan bahwa penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO akan diikuti dengan tahapan pengelolaan yang terstruktur dalam agenda “Satu Aksi Sumbu Filosofi Budaya Yogyakarta Mendunia” atau Si Sufi Jogja.

Ini melibatkan pengelolaan kawasan yang terpadu dengan berfokus pada pemberdayaan budaya dan ekonomi masyarakat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here