BeritaYogya.com – Wisuda jenjang sarjana Program RPL Desa Kabupaten Bojonegoro diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Minggu (17/9) di Performance Hall Fakultas Bahasa Seni dan Budaya UNY.
Acara wisuda jenjang sarjana ini diikuti oleh 384 aparat desa dengan rincian 16 orang dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, 186 orang dari Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, serta 182 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Kelompok aparat desa ini melibatkan Kepala Desa, Perangkat Desa, BUMdes atau pengelola wisata, Karang Taruna, dan PKK.
Wisudawan yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari berbagai Program Studi mencakup Firsty Septina Anggraeni, S.Pd. dari Program Studi Pendidikan Luar Sekolah dengan IPK 3,77, Yuntik Rahayu, S.A.P. dari Program Studi Administrasi Publik dengan IPK 3,81, Titik Sriwati, S.Pd. dari Program Studi Pendidikan Sosiologi dengan IPK 3,59, Tyas Shafira, S.E. dari Program Studi Manajemen dengan IPK 3,79, dan Diajeng Ayu Rosiana, S.E. dari Program Studi Akuntansi dengan IPK 3.73.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, Prof. (HC), Dr. (HC), Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd, dalam pidatonya menekankan pentingnya investasi dalam sumber daya manusia, yang tidak hanya diukur dari segi material, tetapi juga dari nilai dan masa depan yang akan dicapai melalui investasi tersebut.
Menteri Desa PDTT juga meminta kepada Bupati Bojonegoro untuk menganggarkan biaya studi lanjut S2 bagi para alumni RPL Desa UNY. Ia mengungkapkan bahwa hal ini adalah langkah yang luar biasa dan pertama di dunia.
Menteri Desa PDTT juga berbagi tentang pembentukan Asean Villages Network dalam KTT Asean di Bali yang diikuti dengan pertemuan kepala desa se-Asean.
Indonesia diwakili oleh 9 kepala desa dalam pertemuan tersebut, yang terbagi dalam tiga kategori: desa digital, desa wisata, dan desa dengan produk unggulan.
Ia mengungkapkan bahwa kepala desa Indonesia sangat aktif berbicara dalam pertemuan tersebut karena banyak keberhasilan pembangunan desa yang telah dicapai.
Alumni Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat yang pada awalnya tidak terbayangkan bisa menjadi bagian dari kurikulum akademik telah membuktikan bahwa pengabdian tersebut dapat menjadikan mereka sarjana tanpa perlu menambah waktu belajar.
Hal ini adalah suatu pencapaian penting yang perlu diapresiasi dan dapat mengubah paradigma bahwa status sarjana hanya didapatkan dengan menghabiskan 4 tahun di bangku kuliah.
Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Mu’awanah, M.H, menyampaikan bahwa program RPL Desa adalah yang pertama di Indonesia dengan memberikan beasiswa RPL 2022-2023 sebesar 21,4 miliar Rupiah untuk dana UKT bagi 999 orang program S1 dan 5,5 miliar Rupiah untuk dana UKT bagi 250 orang program S2.
Ia menekankan bahwa kelulusan ini seharusnya tidak membuat lulusan merasa telah mengetahui segalanya. Sebaliknya, setelah lulus, mereka harus lebih siap untuk terus belajar, terutama dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.
Rektor UNY, Prof. Sumaryanto, mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan dan wisudawati Program RPL Desa. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bojonegoro yang telah mengirim staf untuk belajar di UNY dan kepada Menteri Desa PDTT yang telah menggagas Program RPL Desa, yang kini telah menjadi rujukan dari berbagai perguruan tinggi.
Program RPL Desa Kabupaten Bojonegoro adalah hasil kerjasama antara Kementerian Desa PDTT, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Kabupaten Bojonegoro, dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia desa untuk mewujudkan SDG’s Desa.
Harapannya, gelar akademik yang diperoleh, bersama dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang telah dikuasai, akan memberikan manfaat bagi para lulusan, keluarga, bangsa, dan negara Indonesia, terutama bagi wilayah Kabupaten Bojonegoro.