BeritaYogya.com – Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Toba telah menandatangani perjanjian kerja sama di sektor pariwisata melalui Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba.
Penandatanganan ini berlangsung di Ruang Yudistira Balai Kota Yogyakarta pada Rabu (18/10/2023).
Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan dari Setda Kabupaten Toba, Audi Murphy O Sitorus, menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk saling mendukung pengembangan sektor pariwisata dan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta dan Kabupaten Toba.
Dia berharap bahwa kolaborasi di sektor pariwisata akan membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah melalui sektor pariwisata.
“Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada sektor pariwisata. Selanjutnya, kerja sama ini akan melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Muhammad Zandaru Budi, mengungkapkan bahwa Kampung Wisata Tahunan telah menjalin kerja sama dengan beberapa kabupaten di Sumatera Utara, salah satunya adalah Kabupaten Toba pada bulan Mei 2022.
Selama periode tersebut, mereka meresmikan program kolaborasi antara Kampung Tahunan dan Kampung Toba, keduanya memiliki potensi dalam produk kain nusantara. Kampung Wisata Tahunan, yang merupakan Sentra Batik dan Kain Jumputan, telah berkolaborasi dengan Kampung Toba yang menghasilkan Kain Ulos.
“Penanda ini menandakan ornamen dari Sumatera Utara, prasasti yang ditandatangani oleh kepala daerah Kota Yogyakarta dan perwakilan dari Sumatera Utara. Tanda ini adalah simbol kerjasama. Kehadiran Anda akan memperkuat jaringan kerjasama ini, yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,” jelas Zandaru.
Dengan kerja sama ini, potensi dari Kota Yogyakarta dan Kabupaten Toba dapat terhubung, dan hal ini dapat menghasilkan dua wilayah tujuan wisata.
“Melalui kerja sama ini, kita akan mengembangkan program-program nyata yang dapat diimplementasikan di Toba dan Yogyakarta,” lanjutnya.
Zandaru juga memberi contoh bahwa dengan pertukaran personil, beberapa orang dari Sumatera Utara aktif mengirimkan stafnya untuk magang di Kota Yogyakarta. Hal ini juga dapat diadopsi dan dikembangkan untuk kepentingan bersama di masa mendatang.
“Sebagai kota wisata, kami harus mengoptimalkan semua potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kota Yogyakarta, dan saya yakin bahwa Kabupaten Toba, yang merupakan destinasi prioritas, juga akan melakukan hal serupa dalam pengembangan pariwisatanya. Kerjasama ini akan membawa peningkatan pendapatan, baik di Toba maupun di Yogyakarta,” tambahnya.