BeritaYogya.com – Singgih Raharjo, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, mengajak seluruh masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan donor darah di Kompleks Balai Kota Yogyakarta pada hari Kamis (9/11/2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59.
“Siapa saja dapat berkontribusi, silakan beristirahat untuk menyiapkan baik mental maupun tubuhnya. Donor darah yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama, karena hal ini juga dapat menyelamatkan seseorang,” ajak Singgih pada Jumpa Pers di Balai Kota Yogyakarta pada Rabu (8/11/2023).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengungkapkan bahwa kegiatan donor darah ini bekerja sama dengan PMI Kota Yogyakarta dengan target sebanyak 300 pendonor.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat di Kota Yogyakarta, termasuk karyawan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, agar dapat menyumbangkan darahnya secara sukarela. Ini mencakup anggota Kepolisian, TNI, instansi pemerintah lainnya, Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri,” tutur Emma.
Donor darah tersebut akan dilaksanakan di Grha Pandawa Balai Kota Yogyakarta pada hari Kamis (9/11/2023).
Bagi masyarakat yang berminat berpartisipasi dalam kegiatan ini, diharapkan dalam kondisi sehat, tidak mengonsumsi obat dalam satu minggu terakhir, dan tidak sedang mengalami menstruasi bagi perempuan.
Emma juga menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah menerapkan pengelolaan posyandu dalam konsep Integrasi Layanan Primer (ILP).
ILP merupakan upaya untuk mengatur dan mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga, dan masyarakat.
“Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta secara bertahap berupaya untuk menerapkan konsep ILP, sementara ini akan diimplementasikan di Puskesmas Pembantu Tompeyan dan Giwangan serta menunjuk satu posyandu juga sebagai sampling dan keadaan ini masih uji coba,” ungkapnya.
Konsep ini merupakan bentuk transformasi kesehatan yang bertujuan untuk mengubah sistem kesehatan yang sudah ada agar dapat lebih efektif dan efisien.
“Nantinya, posyandu akan diintegrasikan menjadi satu yang mencakup semua siklus hidup, yaitu balita, remaja, usia produktif, dan lansia,” imbuhnya.