Dusun Besole menjadi Pusat Produksi Briket Arang

10
Proses Pembuatan Briket Arang (Foto : Pemkab Bantul)

BeritaYogya.com – Sampah tetap merupakan tantangan serius yang harus diatasi bersama. Bank Sampah Amanah di Dusun Besole, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, telah mengadopsi pendekatan yang lebih modern dalam mengolah sampah dengan mengubahnya menjadi briket arang. 

Warsinah, bersama dengan beberapa warga, menerima bimbingan dan dukungan peralatan dari PT Pertamina untuk mengelola sampah plastik, kulit kelapa, dan kulit kacang koro menjadi briket arang yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang lebih ekonomis.

Meskipun baru beroperasi selama satu tahun sebagai pusat pengolahan sampah di Dusun Besole, Bank Sampah Amanah baru-baru ini memulai produksi briket arang. 

Meskipun menghadapi sejumlah kendala dan baru memasarkan produknya untuk warga setempat, para pengelola bank sampah ini tetap antusias untuk mengembangkan usahanya. 

Saat ini, produksi briket arang mencapai sekitar 20 hingga 50 kilogram per minggu.

“Karena di sekitar dusun ini banyak penjual kelapa muda, kami memanfaatkan kulit kelapanya untuk membuat briket arang. Selain itu, kami juga mendapatkan bahan baku dari limbah pembuatan tempe koro, yaitu kulit kacang koro,” tutur Warsinah, pengurus Bank Sampah Amanah.

Proses pembuatan briket melibatkan pembakaran semua bahan baku hingga menjadi arang, kemudian digiling menjadi bubuk, dicampur dengan lem, dan dicetak menjadi kubus. 

Briket arang ini dijual dengan harga 16 hingga 20 ribu rupiah per kilogram, dan memiliki beberapa keunggulan, seperti nyala api berwarna biru mirip kompor gas, lebih hemat biaya, serta mengurangi ketergantungan pada gas elpiji dan jumlah sampah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here