BeritaYogya.com – PT Angkasa Pura/AP II (persero) yang mengelola 20 bandara di Indonesia menyatakan kesiapannya dalam melayani perjalanan udara masyarakat selama periode puncak musim Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.
Wendo Asrul Rose, Plt. Direktur Utama AP II, menyampaikan bahwa jumlah penumpang di 20 bandara AP II pada periode Nataru 2023/2024 diperkirakan akan meningkat sekitar 8 persen secara kumulatif dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022/2023.
Pada rentang waktu Angkutan Nataru 2023/2024, yaitu 18 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024 (H-7 hingga H+3), AP II memproyeksikan jumlah penumpang di 20 bandara secara kumulatif mencapai 4,03 juta penumpang atau meningkat sebesar 8 persen dibandingkan dengan Angkutan Nataru 2022/2023.
“Bandara Soekarno-Hatta, sebagai bandara tersibuk di Indonesia, diproyeksikan memiliki pergerakan penumpang sekitar 2,61 juta atau naik 12 persen,” ungkap Wendo pada keterangan yang diterima pada Selasa (5/12/2023).
Puncak arus keberangkatan pertama diantisipasi pada Jumat, 22 Desember 2023, sedangkan puncak arus keberangkatan kedua diharapkan pada Jumat, 29 Desember 2023. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan pada 2 Januari 2024.
Wendo menyebutkan bahwa penumpang pesawat pada periode Nataru ini didominasi oleh wisatawan yang ingin berlibur. “Proyeksi kenaikan sekitar 8 persen ini didasarkan pada tren pertumbuhan penumpang sejak awal tahun, yang terus meningkat jika dibandingkan dengan masa pandemi pada tahun 2020, 2021, dan 2022,” katanya.
Untuk menghadapi tantangan ini, AP II telah menyusun rencana operasi, termasuk pengaturan sumber daya, fasilitas, dan penyesuaian jam operasional di sejumlah bandara. Wendo menyatakan bahwa AP II telah menyiagakan 10.229 personel, meningkat 17 persen dibandingkan dengan kondisi normal sebanyak 8.753 personel, baik dari internal maupun eksternal.
Semua fasilitas pelayanan dan operasional juga dipastikan siap untuk mengatasi peningkatan lalu lintas penerbangan. Tiga bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Kualanamu (Deli Serdang), dan Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), tetap beroperasi 24 jam, sementara lima bandara lainnya akan menambah jam operasional mereka.
AP II juga memanfaatkan fasilitas Smart Airport, seperti AOCC (Airport Operation Control Center) di Bandara Soekarno-Hatta sebagai pusat operasi dan kolaborasi antar-stakeholder. Hal ini meliputi AICC (Airport Infrastructure Control Center) yang memantau infrastruktur di terminal, LTOC (Land Transportation Operation Center) untuk pemantauan moda transportasi darat, dan TOC (Terminal Operation Center).
“Bandara Soekarno-Hatta, sebagai yang tersibuk dan terbesar di Indonesia, didukung oleh fasilitas Smart Airport untuk mengelola lalu lintas penerbangan dan dapat melakukan penyesuaian secara real time terhadap kondisi yang ada,” kata Wendo.
Selain itu, fasilitas TravelinPass di bandara-bandara AP II memungkinkan penumpang memproses keberangkatan hanya dengan menggunakan wajah melalui biometric face recognition, sehingga dapat mempercepat proses di bandara, termasuk saat puncak musim perjalanan.
Dalam konteks keselamatan, AP II telah menyiapkan unit Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) yang selalu siaga di seluruh bandara. Unit ARFF di AP II juga menggelar ARFF Challenge dan ARFF Summit pada November 2023 sebagai bagian dari persiapan menghadapi puncak musim Angkutan Nataru 2023/2024.