Menag Sebut Peran Penting Pondok Pesantren dalam Pembangunan Nasional

9
Menteri Agama Kunjungi Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon (Foto: Kemenag)

BeritaYogya.com – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan bahwa pondok pesantren memiliki tingkat nasionalisme yang tinggi dalam bidang pendidikan.

Menag mengungkapkan, “Indonesia tidak akan ada tanpa pesantren. Seandainya tidak ada pesantren, Indonesia pasti masih dijajah hingga hari ini,” saat berkunjung ke Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon pada Minggu (8/10/2023).

KH Muhammad Musthofa Aqiel Sirodj dan KH Ni’amillah Aqiel Sirodj, Pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon, menyambut kedatangan Menag.

Menag ditemani oleh Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Muhammad Nuruzzaman, Kepala Kantor Kemenag Cirebon Saefuddin Jazuli, serta Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Aan Jaelani.

Menag Yaqut menjelaskan bahwa pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang memiliki tingkat nasionalisme yang tinggi. Ia menambahkan, “Tanpa pesantren, Indonesia tidak akan ada. Tanpa pesantren, Indonesia pasti masih dijajah hingga hari ini.”

Menag juga menyoroti fakta bahwa Pesantren Khas Kempek Cirebon tetap mempertahankan validitas keilmuan yang tinggi. Ia mengatakan, “Dalam pencarian ilmu, penting untuk memiliki guru yang memiliki warisan ilmu pengetahuan yang jelas. Dengan demikian, ilmu yang kita peroleh akan memberikan berkah dan manfaat.”

Pondok Pesantren KHAS Kempek didirikan pada tahun 1908 di Cirebon oleh Mbah KH Harun, seorang ulama yang sangat dihormati karena pengetahuannya, terutama dalam hal Gramatika Bahasa seperti Nahwu dan Sharaf.

Khas Kempek juga menyediakan sistem pendidikan berjenjang, mulai dari tingkat tsanawiyah hingga perguruan tinggi. Ada dua perguruan tinggi di sana, yaitu STIKes KHAS Kempek yang fokus pada bidang kesehatan, dan STAI KHAS Kempek yang fokus pada bidang keagamaan Islam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here