Pemerintah Kota Yogyakarta Pastikan Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun

1
Distribusi Beras SPHP ke Pasar Beringharjo ( Foto : Pemkot Jogja )

BeritaYogya.com – Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi kenaikan harga bahan pokok, salah satunya adalah harga beras. 

Meskipun begitu, Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan bahwa persediaan bahan pokok mencukupi dan harga tetap stabil hingga menjelang libur natal dan tahun baru.

Sukidi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, menegaskan bahwa stok beras di Kota Yogyakarta masih mencukupi hingga akhir tahun.

“Ketersediaan beras hingga akhir tahun masih aman dan mencukupi. Saat ini, masih ada 68,05 ton beras yang belum digunakan, sehingga kita siap menghadapi liburan natal dan tahun baru dengan aman,” tutur Sukidi di Kompleks Balai Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Sukidi juga menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan beras, Kota Yogyakarta menjalin kerja sama dengan daerah-daerah penyangga seperti Klaten, Delanggu, Purworejo, dan Sragen.

“Kerja sama ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan ketahanan pangan yang merupakan bagian dari rantai pasokan pangan yang panjang. Hal ini juga membantu menjaga distribusi sehingga masyarakat tetap memiliki akses terhadap bahan makanan yang cukup,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, mengatakan bahwa harga beras premium telah mencapai Rp. 14.000, sehingga harga Rp. 16.000 masih dapat diterima. 

Harga beras paling terjangkau saat ini adalah Rp. 10.800, sehingga harga Rp. 12.000 masih dalam kisaran yang dapat diterima.

Dalam menghadapi fluktuasi harga di akhir tahun, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta telah mengalokasikan sekitar 100 juta dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Dana ini akan digunakan untuk intervensi pada bulan November dan Desember 2023.

“Sejak bulan September, kami telah mendistribusikan 40 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan pada bulan Oktober, kami mendistribusikan 10 ton di Beringharjo. Kami berharap tindakan ini dapat membantu menjaga stabilitas harga beras,” ujar Ambar.

Ambar menjelaskan bahwa operasi pasar akan dilakukan di berbagai wilayah untuk meminimalkan praktik tengkulak yang membeli beras untuk dijual kembali, dan untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

“Kami tidak hanya menargetkan pedagang, tetapi juga masyarakat. Operasi pasar di wilayah atau kampung akan membantu konsumen, rumah tangga, toko-toko kecil, dan warung-warung untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau. Kami sadar bahwa beberapa masyarakat telah menghadapi kesulitan akibat kenaikan harga beras,” jelasnya.

Operasi pasar di berbagai wilayah menjelang akhir tahun diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok mereka, tambah Ambar.

Selain beras, harga komoditas lain seperti telur dan cabai juga mengalami kenaikan. Meskipun begitu, pihak berwenang terus mendorong distributor yang bekerja sama untuk memastikan pasokan yang mencukupi.

“Untuk telur, kami juga akan melakukan intervensi bersamaan dengan operasi pasar di wilayah atau kampung. Kami berkerja sama dengan distributor yang sudah menjalin kerja sama dengan kami, sehingga kami yakin masalah ini dapat diatasi. Untuk cabai, meskipun operasi pasar agak sulit, kami akan terus mendorong distributor untuk menjaga pasokan di pasar dan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil cabai seperti Bantul,” tambahnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here