ASEAN Higher Education Conference 2023: Meningkatkan Akses Pendidikan Tinggi

8
ASEAN Higher Education Conference 2023 (Foto: Tangkapan Layar)

BeritaYogya.com – ASEAN Higher Education Conference (AHEC) mengadakan Seri Webinar #1 dari rangkaian 10 webinar dengan tema “Promoting Digital-Driven Research and Innovation” pada tanggal 7 Juni 2023. AHEC 2023 bertujuan untuk mendorong visi inklusivitas pendidikan tinggi melalui transformasi digital.

Selain itu, AHEC 2023 juga bertujuan untuk mengeksplorasi potensi teknologi digital dalam meningkatkan penelitian dan inovasi di dunia pendidikan tinggi. Webinar pertama ini diadakan oleh Universitas Padjadjaran.

Prof. Ojat Darojat, Rektor Universitas Terbuka (UT), menjadi salah satu pembicara kunci yang membahas topik “Ensuring Equal Opportunity of Digital Ecosystem for Indonesian Universities.”

Pembicara kunci lainnya termasuk Prof. Rina Indiastuti (Rektor Universitas Padjajaran, Indonesia), Kyi Shwin (Rektor Universitas Bahasa Asing Yangon, Myanmar), Hazri bin Haji Kifle (Wakil Rektor Universiti Brunei Darussalam), dan Charamporn Jotikasthira (Direktur Eksekutif Bangkok Bank Public Company Ltd, Thailand).

AHEC 2023 juga bertujuan untuk menggali potensi teknologi digital dalam meningkatkan penelitian dan inovasi di dunia pendidikan tinggi. Webinar pertama ini diadakan oleh Universitas Padjadjaran. Prof. Ojat Darojat, Rektor Universitas Terbuka (UT), dengan bangga menjadi salah satu pembicara kunci dengan topik “Ensuring Equal Opportunity of Digital Ecosystem for Indonesian Universities.”

Para pembicara kunci lainnya meliputi Prof. Rina Indiastuti (Rektor Universitas Padjajaran, Indonesia), Kyi Shwin (Rektor Universitas Bahasa Asing Yangon, Myanmar), Hazri bin Haji Kifle (Wakil Rektor Universiti Brunei Darussalam), dan Charamporn Jotikasthira (Direktur Eksekutif Bangkok Bank Public Company Ltd, Thailand).

Mandat UT dalam Menyediakan Akses Pendidikan Tinggi yang Inklusif

Rektor UT menyatakan, “UT memiliki mandat dari pemerintah untuk mengatasi tantangan penyediaan akses pendidikan yang bersifat massif. UT didirikan pada tahun 1984 dan menjadi satu-satunya universitas pembelajaran jarak jauh di Indonesia.”

UT mengadopsi model pembelajaran terbuka dan jarak jauh (Open and Distance Learning) untuk pendidikan tinggi.

“Untuk memastikan layanan yang optimal, UT telah mendirikan 39 kantor regional (UT Daerah) di seluruh Indonesia, dan kami memiliki Sentra Layanan UT (Salut) yang berada di kota/kabupaten kluster sebagai ekstensi dari UT Daerah,” jelasnya.

Selain itu, UT juga telah mengimplementasikan sistem pemantauan terintegrasi untuk memastikan bahwa semua layanan berjalan dengan efisien.

“Kami telah mengembangkan fasilitas seperti ruang baca virtual, UT TV, UT Radio, dan Massive Open Online Courses (MOOCs). UT juga telah memperkenalkan sistem ujian online dengan fitur pengawasan daring, yang memungkinkan individu untuk mengikuti ujian dari lokasi mereka sendiri, baik itu dari rumah atau kantor,” tambahnya.

Rektor UT juga menekankan bahwa UT melayani mahasiswa dari sekitar 50 negara, terutama pekerja migran terbaru di luar negeri, dengan mayoritas dari mereka berada di Arab Saudi, Jepang, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Brunei, Yerusalem, dan Korea Selatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here