Banyak Sekolah Rusak Seusai Pandemi, Disdikpora Bantul: Diperbaiki Tahun Ini

11
Ilustrasi sekolah rusak (Foto: iStock)

BeritaYogya.com – Seiring dengan redanya badai pandemi yang telah mengubah lanskap pendidikan global, fokus kini beralih pada upaya pemulihan dan penyembuhan. Di tengah arus perubahan yang terus bergerak, suara sekolah-sekolah yang rusak dan terbengkalai muncul sebagai pengingat tajam tentang ketidaksetaraan yang semakin mendalam dalam dunia pendidikan.

Di Bantul, sebuah kabupaten yang tak terkecuali dari dampak pandemi, masalah ini menjadi begitu menonjol sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikpora) Bantul memutuskan untuk melakukan tindakan konkret: merencanakan perbaikan sekolah-sekolah rusak di tahun ini.

Ditemukan kondisi yang mengkhawatirkan pada bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Semuten di Jatimulyo, Dlingo. Keadaan bangunan yang sangat buruk telah mendorong siswa-siswi untuk belajar di kantin sekolah sebagai alternatif.

Subardiyo, kepala SDN Semuten, mengungkapkan bahwa kondisi bangunan sekolah ini telah mengalami beberapa kali perbaikan. Sekolah ini pernah di rekonstruksi setelah gempa Bumi pada tahun 2006. Dengan sembilan ruangan yang dimiliki oleh sekolah ini, setiap kelas memiliki sekitar 10-11 siswa.

Subardiyo menguraikan bahwa kerusakan yang terjadi tidak hanya terbatas pada bagian atap, tetapi juga merembet ke lantai yang telah mengalami perubahan posisi yang tidak merata dan beberapa di antaranya bahkan mengalami keretakan. Kondisi ini menjadi keluhan bagi beberapa orang tua siswa yang merasa cemas terhadap keselamatan anak-anak mereka.

Pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tengah berupaya keras untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas sekolah yang mengalami kerusakan. Anggaran yang dialokasikan untuk ini mencapai sekitar Rp 6,42 miliar, yang diperuntukkan bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Data yang berasal dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul menyebutkan bahwa sumber anggaran ini terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai sekitar Rp 3,55 miliar serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) tahun 2023 senilai sekitar Rp 2,87 miliar.

DAK tersebut diberikan oleh pemerintah pusat untuk mendukung perbaikan fisik dan peningkatan sarana dan prasarana. Dari total anggaran tersebut, sekitar Rp 3,44 miliar digunakan untuk memperbaiki dan merenovasi fisik sekolah dasar, sementara Rp 2,98 miliar dialokasikan untuk SMP.

Isdarmoko, yang menjabat sebagai Kepala Disdikpora Bantul, menjelaskan bahwa anggaran ini telah melalui serangkaian tahap perbaikan dan akan resmi disahkan melalui Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) tahun 2023.

Untuk tahun ini, perencanaan anggaran dalam sektor pendidikan telah diusahakan dengan sebaik-baiknya dan akan mendapatkan persetujuan melalui Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2023. Sementara itu, terkait anggaran tahun 2024, tim pengelola masih menunggu laporan dari sekolah-sekolah serta Disdikpora mengenai dana yang diperlukan untuk proses renovasi sekolah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here