Buku ‘Gema Tiker’ Diluncurkan di Yogyakarta untuk Edukasi dan Lindungi Perempuan serta Anak

8
Peluncuran Buku Gema Tiker (Gerakan Bersama Anti Kekerasan) dalam Expo Gerakan Keluarga Istimewa (Foto : Pemkot Jogja)

BeritaYogya.com – Dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang jatuh pada tanggal 25 November 2023, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) DIY, Erlina Hidayati, serta Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat, meluncurkan buku pintar ‘Gerakan Bersama Anti Kekerasan (Gema Tiker)’ dalam acara Expo Gerakan Keluarga Istimewa di Taman Pintar Yogyakarta pada Minggu (19/11/2023).

Kegiatan ini merupakan langkah untuk mengurangi angka stunting dan melindungi perempuan serta anak-anak dari kekerasan. 

Buku pintar Gema Tiker berisi berbagai informasi, termasuk tips menghadapi kekerasan. 

Jika masyarakat melihat perempuan atau anak menjadi korban kekerasan, mereka dapat menghubungi hotline yang tersedia di seluruh DIY.

Diharapkan langkah ini dapat mengurangi prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan anak di masyarakat.

Selain peluncuran buku pintar Gema Tiker, juga diselenggarakan funwalk menyusuri Jalan Malioboro dari Taman Pintar-Kepatihan-Jalan Malioboro dan berakhir di Taman Pintar.

Selain itu, kegiatan ini dimeriahkan oleh berbagai lomba, talkshow, workshop, flashmob, dan berbagai jenis UMKM di DIY.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menyatakan kebanggaannya terhadap semangat perempuan dan anak yang hadir dalam acara ini. 

Dia juga mengapresiasi kegiatan ini karena tidak hanya menyehatkan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi, bukan hanya di Kota Yogyakarta, tetapi juga di DIY.

Singgih mengajak semua, khususnya perempuan, untuk bersama-sama menciptakan generasi istimewa. Dia berharap agar Kota Yogyakarta menjadi lebih baik di masa depan.

Selain itu, Singgih berharap langkah ini dapat secara signifikan mengurangi angka stunting untuk menciptakan generasi yang tumbuh dengan sehat, serta menyambut bonus demografi Indonesia ke depan.

“Semoga dengan berbagai upaya yang ada, mampu mewujudkan zero stunting di Kota Yogyakarta tahun 2024,” tutur Singgih.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB DIY, Erlina Hidayati, menyatakan bahwa kegiatan Expo Generasi Keluarga Istimewa ini juga dilaksanakan di beberapa tempat, termasuk Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta. Selanjutnya, akan dilakukan di Kabupaten Kulonprogo.

Erlina berharap kegiatan ini dapat mempererat ikatan keluarga sehingga tidak akan ada lagi kekerasan. 

Melalui ketahanan keluarga dan pola asuh anak yang benar, diharapkan generasi dewasa tidak akan menjadi pelaku kekerasan.

Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadikan semua keluarga semakin istimewa dan bersama-sama melawan kekerasan, terutama terhadap perempuan dan anak, serta menciptakan Kota Yogyakarta yang damai dan rukun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here