Kasus Mata-Mata di China, Pemerintah Inggris Membantah

14
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, membantah bahwa Inggris menjadi mata-mata di China (Foto: Instagram @rishisunakmp)

BeritaYogya.com – Pada Senin (11/9/2023), peningkatan ancaman dari China telah dihadapi oleh Pemerintah Inggris, yang kemudian membantah bahwa mereka telah menjadi mata-mata China. Seorang peneliti parlemen Inggris telah sebelumnya ditangkap oleh polisi atas dugaan perannya sebagai mata-mata untuk China. 

Meskipun penangkapan tersebut terjadi pada awal tahun, pengumumannya baru saja dilakukan akhir pekan ini. Hal ini menyebabkan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk memberikan peringatan langsung kepada Perdana Menteri China Li Qiang mengenai campur tangan China dalam demokrasi.

Namun, reaksi terhadap peringatan ini sangat keras di Beijing, yang telah merespons dengan kemarahan terhadap kritik sebelumnya terhadap catatan hak asasi manusia mereka terhadap minoritas Uighur dan penurunan hak-hak sipil di Hong Kong.

Sebagaimana dilaporkan oleh CNA, Wakil Perdana Menteri Inggris, Oliver Dowden, menyatakan di parlemen bahwa langkah-langkah akan diambil oleh pemerintah untuk melindungi keamanan nasionalnya. 

Dia mengatakan bahwa tuduhan serius tersebut saat ini sedang diselidiki secara menyeluruh oleh polisi dan lembaga yang relevan terkait dengan kasus peneliti parlemen tersebut. Pemerintah Inggris telah dengan tegas menyatakan pandangannya bahwa China merupakan tantangan yang signifikan bagi negara tersebut, dan London mempertahankan pandangan yang jelas mengenai tantangan ini.

The Sunday Times, yang pertama kali mengungkap klaim mata-mata tersebut, telah memberikan tekanan kepada pemerintahan Sunak untuk menguatkan kebijakan mereka terhadap China, seiring upaya mereka untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara adidaya Asia tersebut. 

Meskipun Sunak sebelumnya menyebut China sebagai ancaman nomor satu terhadap keamanan domestik dan global saat mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif tahun lalu, dia telah menarik diri dari retorika keras tersebut setelah berkuasa, dan justru mendukung upaya untuk terlibat dalam isu-isu seperti perubahan iklim.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here