BeritaYogya.com – Diskusi kebangsaan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa HMI Komisariat FEB UGM dan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Bulaksumur-Karangmalang (IMM BSKM) di Kopi Nuri, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, telah dihadiri oleh ratusan mahasiswa.
Diskusi dengan tema ‘Masa Depan Demokrasi di tengah Derasnya Arus Korupsi’ menjadi memanas dengan kedatangan massa yang mengatasnamakan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB). Massa tersebut menolak kedatangan Rocky maupun Refly karena dianggap sebagai oknum perusak yang berbicara tidak pantas terhadap simbol negara.
Awalnya, jalan masuk menuju tempat diskusi diblokade oleh massa penolak. Setelah menunggu cukup lama, mereka mendapatkan informasi bahwa Rocky dan Refly masuk lokasi diskusi melalui jalur belakang. Massa kemudian merangsek masuk.
Beruntungnya, petugas kepolisian sigap dalam mengamankan acara diskusi, sehingga dapat menghindari pertikaian fisik. Meskipun terdapat lontaran makian dan hujatan, diskusi akhirnya tetap berlangsung.
Namun, dalam suasana diskusi, sebuah botol air mineral dilemparkan dan mengenai leher Refly Harun, yang duduk di antara Rocky Gerung dan Saut Situmorang. Hal ini menyebabkan ketegangan antara massa peserta diskusi dan massa penolak. Petugas kepolisian segera berupaya untuk mengendalikan situasi, dan tensi kedua massa akhirnya mereda.
Refly Harun mengatakan bahwa tindakan kekerasan tidak seharusnya terjadi, dan orang yang melakukan kekerasan sudah pasti tidak benar. Ia menekankan bahwa protes sebenarnya dapat diterima, asalkan tidak diikuti dengan kekerasan fisik.
Rocky Gerung juga menyoroti kejadian tersebut dan menekankan pentingnya menghindari kekerasan dalam bentuk apapun. Ia memandang bahwa diskusi adalah wadah untuk berbicara, baik oleh peserta maupun non-peserta, selama tidak melibatkan kekerasan.
Sejumlah orang yang mengatasnamakan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) telah melakukan protes terhadap kehadiran Rocky Gerung dan Refly Harun dalam diskusi kebangsaan bersama mahasiswa di Sleman. Mereka menolak kehadiran keduanya dalam acara tersebut. Meskipun demikian, diskusi tetap berlangsung tanpa kehadiran Rocky dan Refly.
Ketua Umum PC IMM BSKM, Muhammad Sulhan Fathoni, mengklarifikasi bahwa diskusi kebangsaan yang diadakan oleh mahasiswa hanya sebagai wadah untuk belajar dan menghadirkan beberapa narasumber.