Mengapa Warga Singapura Miliki Budaya Berjalan Kaki

115
Illustrasi budaya berjalan kaki

BeritaYogya.com – Meski dikelilingi oleh kemajuan teknologi dan kemudahan transportasi, penduduk Singapura tetap menjunjung tinggi tradisi berjalan kaki sebagai cara unik untuk menjelajahi dan menghubungkan diri dengan kota ini.

Budaya jalan kaki di Singapura bukanlah sekadar aktivitas fisik, tetapi juga perwujudan dari semangat menghargai masa lalu dan mengakui makna mendalam dari setiap sudut kota.

Melangkah di trotoar yang dirancang dengan apik, kita dapat merasakan sentuhan historis dan modernitas yang saling berpadu dalam harmoni yang menakjubkan.

Menurut laporan yang disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), masyarakat Singapura mempraktekkan kebiasaan berjalan kaki dikarenakan biaya kepemilikan kendaraan yang tergolong tinggi.

Budaya berjalan kaki dan pilihan transportasi umum yang dominan di kalangan masyarakat Singapura tidak terjadi tanpa dasar yang kuat.

Menurut informasi yang diperoleh dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), salah satu faktor pokok yang mempengaruhi ini adalah biaya yang tinggi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) dan harga kendaraan di Singapura.

Sejalan dengan hal ini, informasi yang diambil dari laman Yahoo! News menegaskan bahwa penduduk Singapura tak hanya mengandalkan berjalan kaki, namun juga menggemari kegiatan bersepeda serta menggunakan bus atau MRT (Mass Rapid Transit).

Motif di balik preferensi ini adalah upaya untuk memiliki sistem transportasi darat yang lebih efisien, terintegrasi, dan cepat.

Dalam rangka mencapai tujuan ini, pemerintah Singapura telah mengambil berbagai langkah, seperti meningkatkan jumlah jalur sepeda, memperluas jaringan MRT, dan menyempurnakan variasi jalur bus.

Lebih jauh, pilihan budaya jalan kaki di kalangan warga Singapura tak lepas dari keinginan mereka untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat. Sentuhan ini diperkuat oleh kondisi jalanan yang bersih dan tenang, yang memicu rasa kenyamanan ketika melangkah kaki. 

Singapura, dengan budaya jalan kakinya yang unik, mengajarkan kita untuk melambat sejenak, merasakan detil-detil tersembunyi, dan mengapresiasi makna dalam setiap langkah yang diambil.

Dalam setiap jejak, kita menemukan jejak sejarah yang berbicara, seni jalanan yang menggugah imajinasi, dan kemajuan teknologi yang mendukung pengalaman berjalan yang lebih baik.

Ketika kita berjalan di antara bangunan modern dan warisan bersejarah, dalam keramaian pusat perbelanjaan atau ketenangan taman yang indah, kita tidak hanya mengeksplorasi geografi fisik, tetapi juga memahami jiwa dari kota ini.

Budaya jalan kaki adalah pengingat bahwa di tengah hiruk-pikuk kehidupan, kita tetap dapat menyatu dengan lingkungan kita, berbagi cerita dengan sesama manusia, dan meresapi keindahan di sekitar kita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here