Menkop UKM Mendukung Pemberantasan Produk Impor Ilegal

155
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (Foto: KemenkopUKM)

BeritaYogya.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, memberikan penghargaan kepada berbagai pihak, termasuk organisasi seperti Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) yang berperan dalam mengawasi barang-barang impor ilegal yang masuk.

Dia menyatakan bahwa ekspor masih sulit dilakukan, sementara impor sangat mudah, yang menyebabkan banjirnya produk impor ilegal di Indonesia.

Menurut Menteri Teten, masalah ini sedang dalam proses penyelesaian. Pada tahun 2022, nilai ekspor produk kerajinan Indonesia mencapai US$949 juta atau setara dengan Rp14.685,1 triliun, yang menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan ekspor tahun 2021 sebesar US$916 juta atau Rp14.174,4 triliun.

Meskipun pangsa pasar kerajinan Indonesia saat ini mencapai sekitar 2,5 persen dari pasar global, masih banyak potensi untuk peningkatan karena kreativitas, inovasi, dan keragaman budaya masyarakat Indonesia.

Selain itu, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk hutan seluas 68 juta hektar, merupakan produsen 85 persen rotan dunia, dan menjadi salah satu produsen bambu terbesar di dunia setelah China dan India.

Menteri Teten juga mengharapkan Asephi, sebagai asosiasi industri, dapat berperan aktif dalam melindungi produk kerajinan tangan dalam negeri dari ancaman produk handicraft impor.

Dia juga menekankan perlunya peningkatan kualitas desain produk UMKM sektor kriya dan handicraft untuk menarik pasar global dan memenuhi standar internasional.

Pendekatan melalui agregator dianggap penting dalam membantu UMKM meningkatkan bisnisnya, termasuk akses ke pembiayaan dan ekspansi ke pasar internasional.

Ketua Umum BPP Asephi, Muchsin Ridjan, menegaskan dukungannya terhadap langkah Menteri Teten untuk mengatasi praktik sosial komersial yang berpotensi merugikan UMKM Indonesia. Asephi telah membentuk tim khusus untuk memantau impor ilegal produk UMKM dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here