Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Konsep Ekonomi Biru dan Keberlanjutan Kelautan di Indonesia

2
Menko Luhut saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Kemaritiman di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur dalam rangka peringatan Hari Maritim Nasional ke-59 tahun 2023 (Foto: Kementerian Marves)

BeritaYogya.com – Luhut B. Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), mengungkapkan bahwa ke depan, kelautan akan menjadi bagian integral dari upaya pencapaian visi Indonesia sebagai Negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan pada tahun 2045. Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran besar dalam mengaktualisasikan potensi ini.

Pada Seminar Nasional Kemaritiman yang diadakan di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka peringatan Hari Maritim Nasional ke-59 tahun 2023, Menko Marves Luhut berbicara tentang pentingnya kontribusi kelautan dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat konektivitas antarwilayah. 

Ia menyatakan bahwa kelautan memiliki potensi menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Luhut B. Pandjaitan juga mencatat bahwa optimasi peran kelautan di masa depan akan dihadapkan pada berbagai tantangan global dan isu-isu seperti masalah sampah, yang berpotensi mengganggu regenerasi sumber daya perikanan. Menurutnya, pengelolaan sampah yang efisien menjadi kunci untuk menjaga kelautan yang sehat.

Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyoroti pentingnya ekonomi biru dalam konteks pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Ia menekankan perlunya menjaga keseimbangan antara keberlanjutan ekologi dan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya laut. Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan berfokus pada ekonomi biru dengan langkah-langkah seperti perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan berdasarkan kuota, pengembangan budi daya laut yang berkelanjutan, pengawasan wilayah pesisir, dan pengelolaan sampah plastik di laut.

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Ayodhia G.L. Kalake, juga berbicara tentang upaya Pemerintah Provinsi NTT dalam mengoptimalkan potensi perikanan dan kelautan, termasuk menggalakkan hilirisasi komoditas perikanan. 

Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada laut dan sebaliknya meningkatkan perekonomian, mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rektor Universitas Nusa Cendana, Maxs Sanam, mengakhiri dengan mengapresiasi acara seminar ini sebagai langkah penting dalam memahami pentingnya kelautan bagi masa depan Indonesia, terutama Nusa Tenggara Timur. 

Ia juga menekankan perlunya memasukkan literasi maritim dalam kurikulum pendidikan, sehingga masyarakat dan mahasiswa lebih memahami serta terlibat dalam isu-isu kelautan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here