Warga Kota Jogja Tanyakan Penanganan Pemkot Terkait Tumpukan Sampah yang Masih Berserakan di Jalan

17
Tumpukan sampah di jalan Kota Jogja (Foto: Tribun Jogja)

BeritaYogya.com – Penanganan sampah lagi-lagi menjadi permasalahan yang belum tuntas di Masyarakat. Pasalnya, masih terdapat sampah yang berserakan di jalanan Kota Jogja.

Walaupun Pemerintah Kota (Pemkot) mengaku telah mendirikan beberapa tempat pengumpulan sampah untuk mengatasi situasi pasca penutupan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan selama 45 hari, timbunan sampah masih terlihat tersebar di sepanjang jalan.

“Mohon perhatian pemerintah berkaitan sampah yang bertebaran di pinggir jalan tak terangkut dan terkelola,” ujar Bambang Istiarjo, salah satu tokoh masyarakat dalam dialog Jaga Warga Mewujudkan Keamanan dan Kenyamanan Kota Yogyakarta di Yogyakarta, Selasa (15/08/2023).

Sampah yang berserakan ini tentunya mengganggu aktivitas warga. Mulai dari bau busuk tumpukan sampah yang muncul hingga menganggu pemandangan.  

Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta (DPRD DIY), Eko Suwanto, menekankan urgensi bagi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk segera mengambil tindakan cepat dan intensif dalam menangani permasalahan sampah yang telah mengganggu kenyamanan penduduk Yogyakarta.

Dalam konteks ini, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, bersama dengan pihak Pemda DIY serta pihak-pihak yang terkait, perlu mengalokasikan kembali anggaran dengan fokus yang lebih jelas untuk memperbaiki manajemen sampah. Hal ini akan memastikan langkah-langkah yang lebih baik dalam pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

“Ada teknologi tepat guna yang dijalankan proses dan olah sampah anorganik menjadi beton, jadi pupuk dan ternak maggot untuk sampah organik. Pemkot Yogyakarta dan pemda DIY bisa fasilitasi itu lewat pengadaan mesin cacah sampah untuk dikelola bank sampah misalnya,” ungkapnya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengungkapkan bahwa mereka menghadapi tantangan dalam mengambil sampah yang terdapat di gang-gang atau jalan-jalan kecil di daerah perkampungan. Kendala ini disebabkan oleh keterbatasan tenaga kerja yang tersedia.

“Kalau jalan kecil atau gang kami yang menangani, terus terang kami tidak mungkin kuat. Sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana DLH punya keterbatasan,” kata Mareta Hexa Sevana, Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan DLH.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here